Djawanews.com – Uji klinis tahap ketiga pada 2.400 vaksin COVID-19 di Indonesia dijadwalkan berjalan selama enam bulan dan dimulai pada Agustus mendatang.
Proses uji klinis vaksin yang didatangkan dari perusahaan asal China, Sinovac itu ditargetkan selesai pada Januari 2021. Setelah uji klinis fase ketiga selesai dan memenuhi syarat, Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero) akan mulai memproduksi vaksin tersebut.
Tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung bekerja sama dengan Bio Farma dalam uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac mengatakan hasil uji klinis akan dapat diketahui pada Januari 2021.
“Mula-mulanya, pada fase satu, itu diuji pada kurang lebih 50 orang, itu dibuktikan bagus atau kurang bagus. Kalau bagus, vaksin itu bisa menimbulkan zat antibodi. Lalu dari keamanannya. Itu kita lihat dari reaksi yang ada, baik secara lokal maupun sistemis, jadi fase 1 sudah bisa diukur semuanya,” kata Kusnandi Rusmil kepala tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dikutip dari BBC.
“Fase 2 itu diuji ke 400 orang, nah ternyata hasil uji klinis fase 2 juga aman dan bagus. Sekarang kita memasuki fase 3, jumlah [subyeknya] ribuan. Di Indonesia ribuan, di Bangladesh ribuan, di Amerika Latin juga ribuan. Karena pengalaman sebelumnya itu hasilnya bagus, menurut saya ini juga hasilnya pasti bagus,” lanjutnya menambahkan.
“Jika hasilnya uji klinis fase 3 bagus, vaksin buatan Sinovac dapat dipakai semua orang. kira-kira bulan Maret 2021,” kata Kusnandi Rusmil.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.