Djawanews.com – Pemkab Gunungkidul terus berjuang menangani pandemi covid-19. Anggaran juga telah dipakai untuk berbagai keperluan terkait hal tersebut. Menurut Saptoyo, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, untuk menggaulangi pandemi covid-19 Pemkab Gunungkidul telah mengalokasikan dana sekitar Rp51,9 miliar.
“Hingga saat ini dana yang sudah digunakan sebesar Rp43,2 miliar lebih, sehingga sekarang tersisa Rp8,6 miliar,” ungkap Saptoyo, Senin (20/07/2020).
Saptoyo menjelashakan bahwa dari dana tersebut, sebagian besar digunakan untuk kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama yang terlibat langsung dalam penanganan covid-19. Beberapa OPD tersebut adalah Dinas Kesehatan, RSUD Wonosari, RSUD Saptosari, Dinas Sosial, dan BPBD.
“Tiap kegiatan sudah ada pagunya dan sudah banyak dikeluarkan untuk berbagai kegiatan,” jelas Kepala BKAD.
Meski saat ini anggaran telah menipis, Pemkab Gunungkidul masih memiliki anggaran belanja tak terduga yang bisa digunakan, yaitu sebesar Rp156,6 miliar. Jumlah dana tersebut, menurut Saptoyo, meningkat dibanding sebelumnya setelah dilakukan pembahasan APBD 2020. Sebelumnya, pagu belanja tak terduga sebesar Rp4 miliar. Dana tersebut dinaikkan sebagai hasil refocusing beberapa anggaran demi menangani covid-19.
“Setelah refocusing bertambah jadi Rp210,7 miliar lebih, dan yang dialokasikan untuk penanganan covid-19 mencapai Rp51,9 miliar,” tandasnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.