Djawanews.com – Sekolah daring atau pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 ternyata adalah permasalahan baru bagi para siswa. Meskipun praktis, namun terdapat berbagai permasalahan yang dialami para pelajar ketika melakukan sekolah daring.
Permasalahan sekolah daring, dikemukakan oleh Pakar Kebijakan Publik UGM, Agustinus Subarsono, yang menyatakan jika siswa serta orang tua belum siap dalam melakukan pembelajaran model tersebut.
Subarsono kemudian menjelaskan jika masalah disparitas teknologi antar rumah tangga, disparitas jaringan internet antar daerah, serta literasi teknologi guru dan orang tua masih banyak ditemukan.
“Kendala yang banyak dihadapi dalam pembelajaran daring adalah jaringan internet,” terang Subarsono dilansir dari HarianJogja (6/8).
Masalah pembelajaran daring terungkap melalui riset awal pada pendidikan menengah di DIY selama masa pandemi Covid-19. Kajian tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.304 responden meliputi guru, siswa, serta orang tua di tingkat SMP-SMA di 5 Kabupaten/Kota DIY.
Berdasarkan survei sejak 25 Juni- 1 Juli 2020, ditemukan adanya ketidaklancaran jaringan internet yang menjadi kendala utama dalam penyelenggaraan pendidikan menengah.
“Baik siswa, guru, maupun orang tua mengeluhkan ketidaklancaran jaringan internet jadi kendala utama dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh. Lebih dari 50 persen responden mengeluhkan tentang jaringan ini terutama di Kulonprogo dan Gunungkidul,” imbuh Subarsono.
Jika internet adalah kendala dalam melakukan sekolah daring, bagaimana solusi pemerintah? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.