Djawanews.com – Selama pandemi Covid-19, transportasi umum menjadi sepi, tidak terkecuali andong di Yogyakarta. Para kusir andong pun mengeluhkan jika mereka sudah mendapatkan pemasukan lantaran perekonomian di Kota Yogyakarta belum pulih.
Andong dalam beberapa hari ini memang sudah kembali beroperasi, namun para kusirnya mengeluh lantaran sepinya wisatawan di Yogyakarta, terutama daerah Malioboro.
Diono adalah salah satu kusir andong wisata yang terdampak Covid-19 dan bercerita jika tiga bulan tidak beroperasi, namun ketika beroperasi masih sepi penumpang.
“Namun ya begitu, masih sepi dari kemarin. Padahal kami sudah siapkan protokol kesehatan. Seharian ini belum dapat satu pun penumpang,” terang Diono.
Meskipun Diono sudah mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah, namun dirinya tetap harus bekerja guna mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pria asal Bantul tersebut juga khawatir jika masa tanggap darurat Covid-19 di DIY kembali diperpanjang. “Wah ya tambah bingung lagi saya. Ini katanya kan mau diperpanjang lagi,” katanya.
Perpanjangan masa tanggalp darurat di DIY membuat Diono khawatir akan berpengaruh dengan penghasilannya. Karena selama ini pendapatannya berasal dari wisatawan yang berkunjung ke Malioboro.
Selain itu, Diono juga mengungkapkan jika beban ekonomi akan semakin sulit jika wisatawan di Malioboro sepi karena perpanjangan tanggap darurat.
“Saya berharap ada kebijakan yang baik lah. Karena rakyat kecil seperti kami kesulitan dengan kondisi seperti ini,” imbuhnya.
Selain keluh kesah kusir andong di Yogyakarta, simak berita menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.