Djawanews.com – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta membuka pusat aduan (crisis center) bagi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh “Dosen Swinger” berinisial BA.
UNU sangat menyesalkan dugaan pelecehan seksual tersebut dan berjanji akan memberikan fasilitas pendampingan bagi para penyintas.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNU Yogyakarta Muhammad Mustafid menyampaikan bahwa pelaku pelecehan seksual berinisial BA bukanlah dosen UNU.
“Yang bersangkutan bukanlah dosen UNU. Memang yang bersangkutan pernah membantu pada tahun 2017 hingga awal 2018 sebagai dosen tamu untuk materi kepenulisan dan literasi sesuai bidang yang bersangkutan,” ujar Mustafid dalam jumpa pers di kampus UNU yang terletak di Jalan Lowanu No.47, Sorsutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (04/8/2020).
Sejak tahun 2018, lanjut Mustafid, BA sudah tidak lagi diminta menjadi dosen tamu.
“Sejak 2018 tidak kita pakai lagi membantu program-program literasi dan kepenulisan tersebut, karena ada laporan yang bersangkutan melakukan japri-japri itu. Laporan itu disampaikan ke rektorat kemudian kita investigasi ternyata data itu benar adanya. Setelah itu tidak kita pakai lagi,” terang Mustafid.
Dia menegaskan, UNU Yogyakarta tidak akan menolerir segala bentuk penyimpangan seksual, baik secara hukum maupun syariat. Pasalnya, UNU merupakan kampus yang selalu mengedepankan nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang berlandaskan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dan menjunjung tinggi akhlaqul karimah.