Djawanews.com – Jumlah Permintaan hewan kurban di tengah pandemi COVID-19 mengalami penurunan drastis. Dampaknya turut dirasakan pedagang ternak di Pasar Jangkang, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Salah satunya, Nuryanto (49).
Pedagang sapi ini menduga kondisi perekonomian masyarakat yang terpuruk di tengah pandemi menjadi musebab menurunnya permintaan hewan kurban tahun ini.
“Tahun lalu, sebelum kurban untuk sapi bahkan permintaannya sampai kurang-kurang. Tapi sekarang sisa banyak, jika dihitung penurunannya sampai 50 persen,” kata Nuryanto dikutip dari Suara Jogja.
Selain turunnya jumlah permintaan, Nuryanto juga mengungkapkan harga hewan kurban sapi mengalami penurunan. Jika pada tahun 2019 harga satu ekor sapi berkisar Rp 20 juta, tahun ini harganya meluncur menjadi Rp 18 juta per ekor.
“Selain kondisi ekonomi masyarakat yang sedang susah, saat ini untuk pemotongan juga dihimbau dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pokoknya tahun ini yang paling buruk penjualannya,” kata Nuryanto.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.