Djawanews.com – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami dua kali guguran pada Rabu (15/7/2020) malam, tepatnya pada pukul 18.29 WIB dan 19.13 WIB.
“Terdengar cukup keras 2 kali guguran dari Pos Babadan pada pukul 18.29 WIB dengan durasi 86 detik dan pukul 19.13 dengan durasi 87 detik,” tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dalam laporan resmi pengamatan Gunung Merapi, Rabu (15/7/2020) pukul 18.00-24.00 WIB.
Dalam laporan BPPTKG, Gunung merapi mengalami gempa guguran sebanyak 2 kali dengan amplitudo 60-70 mm dan durasi 86-87 detik.
Kemudian, Gunung Merapi juga mengalami gempa hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 12-17 detik.
Kemudian, gempa hybrid/fase sebanyak 4 kali dengan amplitudo 2-30 mm, S-P 0.4-0.5 detik, dan durasi 5-10 detik.
Gempa vulkanik dangkal sebanyak 3 kali dengan amplitude 45-55 mm dan durasi 9-10 detik, serta gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali dengan aplitudo 7 mm S-P 5.6 detik, dan durasi 46 detik.
Sedangkan, pada pengamatan hari Kamis (16/7/2020) pukul 00.00-06.00 WIB, tidak terjadi aktivitas kegempaan apapun pada Gunung Merapi.
Saat ini, Gunung Merapi masih berstatus waspada dengan potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
BPPTKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.