Djawanews.com – Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi DIY, Etik Setyaningrum mengungkapkan penyebab suhu dingin yang menyelimuti DIY dalam beberapa waktu belakangan.
Seperti diketahui DIY dirundung cuaca dingin dengan suhu minimum pada malam hingga pagi hari mencapai 20-22 Celcius. Sedangkan, siang hari suhu maksimum mencapai hanya berkisar 29-31 Celcius.
“Suhu dingin dan kering yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat saat ini merupakan dampak dari intrusi atau bertiupnya angin yang berasal dari Australia (monsoon dingin Australia). Di mana saat ini di benua Australia sedang memasuki musim dingin,” kata Etik Setyaningrum dikutip dari TribunJogja.
“Intrusi angin dingin (monsoon dingin Australia) yang berasal dari Australia ini berdampak pada temperatur yang terasa dingin terutama di wilayah bagian selatan Indonesia termasuk Jogja. Intrusi angin dingin Australia ini di samping sifatnya dingin juga bersifat kering karena kandungan uap air sangat rendah. Sehingga, pertumbuhan awan saat ini juga sangat kecil terjadi,” lanjutnya menambahkan.
“Dengan kurangnya tutupan atau pembentukan awan, berdampak pula pada radiasi balik bumi ke atmosfer dengan cepat keluar dari bumi, akibatnya temperatur di bumi menjadi cepat dingin,” sambung Etik Setyaningrum.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.