Djawanews.com – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Pada Minggu, 19 Juli 2020, lalu misalnya, penambahan kasus Covid-19 di DIY sebanyak 16 pasien, satu di antaranya meninggal dan sisanya dalam perawatan.
Juru bicara gugus penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, memberi penjelasan terkait sebab adanya peningkatan kasus yang terjadi beberapa waktu terakhir, Rabu (22/7/2020).
Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa tracing yang dilakukan kepada para pasien positif di DIY yang semakin masif jadi alasan utama penambahan kasus. Saat ini pihaknya sedang meningkatkan jumlah orang yang diperiksa dengan metode wawancara mendalam pada orang dengan risiko tertular, atau disebut dengan suspek.
“Kita memang memperluas tracing kontak, ibaratnya kalau lingkaran yang kita perluas lagi diameternya. Begitu juga misalnya di puskesmas, kalau ada laporan orang yang baru datang dari luar daerah kita lakukan indept interview dan kalau beresiko tinggi maka langsung dilakukan swab,” katanya kepada wartawan.
Banyaknya tracing yang dilakukan, kata Berty, secara tak langsung akan meningkatkan peluang adanya kasus. Hal ini memang layak mendapat perhatian lantaran penularan masih terjadi di masyarakat.
“Dengan masih banyaknya kasus yang ditemukan, ibaratnya kita cari lebih banyak dapat lebih banyak. Kalau tidak dapat berarti tidak ada apa-apa, tapi ini dapat. Berarti ini warning secara epidemologi penularan di masyarakat masih ada,” lanjut Berty.
Sampai hari ini, DIY sendiri sudah melakukan pengecekan pada 22.300 sample dari 18.011 orang. Berdasarkan situs corona.jogjaprov.go.id, kasus Covid-19 di Yogyakarta per hari Rabu, 22 Juli 2020, berjumlah 465 orang, 330 di antaranya sembuh, dan 13 orang meninggal dunia.