Djawanews.com – Pembangunan tol Jogja-Solo sebentar lagi akan dilaksanakan. Tahapnya akan diawali dengan pemasangan patok yang akan dilaksanakan sekitar tanggal 15-20 Agustus 2020. Wilayah pertama yang akan dipatok yakni Kecamatan Kalasan.
Saat ini desain tol yang menghubungkan kota Jogja dan Solo juga sudah disepakati, yakni dibangun secara elevated (melayang) yang didominasi di area Selokan Mataram. Sisanya akan dibangun di Ringroad Utara kecuali Jalan Monjali karena menjadi garis imajiner Sumbu Filosofi.
“Melayangnya itu sekitar 45% sampai 55%, di mana melayang dominasi Selokan Mataram ditambah melayangnya sebagian besar di ringroad kecuali Monjali karena ada Sumbu Filosofi,” kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno, Rabu (29/7) di Kompleks Kepatihan.
Ia menjelaskan, nantinya akan ada pergeseran lahan fungsi ringroad di perempatan Jalan Monjali digeser ke selatan dan utara, jadi ringroad tetap pada fungsinya. Sedangkan kantor Polda DIY juga kena pembangunan sekitar 8 meter ke Utara dan 150 meter dari arah Timur. Hal yang sama juga dialami oleh Kampus UPN.
Saat ini, kata Krido, pihaknya sedang mempersiapkan teknis pematokan dan pembebasan lahan dengan panitia dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY dengan dua satgas lainnya.
Terkait desain dan rute tol Jogja-Solo, semua sudah dilakukan sesuai dengan Izin Penetapan Lokasi (IPL) dan desain tak bisa diubah lagi. Pembangunan fisik jalan tol akan dimulai tahun 2021. Ke depannya, jalan tersebut diharapkan mampu mempermudah akses keluar masuk Yogyakarta dan melancarkan aktivitas ekonomi.