Djawanews.com – Transaksi non tunai kini kembali digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan adanya sosialisasi di shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) Denggung dengan mengunakan QRIS.
QRIS adalah kependekan dari Quick Response Code Indonesian Standard di mana sistem pembayaran hanya menggunakan QR Code dari Bank Indonesia (BI) agar mempermudah proses transaksi.
Pemkab Sleman diketahui telah bekerja sama dengan Bank BPD DIY Cabang Sleman dengan meluncurkan digitalisasi di PKL Denggung. Bupati Sleman Sri Purnomo turut hadi dalam acara simbolis peluncuran sistem tersebut, (25/8).
“Digitalisasi di pasar rakyat ini diharapkan mampu mendorong laju perekonomian di Kabupaten Sleman,” jelas Purnomo.
Purnomo menjelaskan jika Covid-19 berimbas pada penurunan omzet para pedagang pasar. Berdasarkan data hingga Mei 2020 tersebut, terjadi penurunan hingga 47 persen.
Selain itu, Purnomo mengatakan jika peluncuran pasar digital diharapkan dapat mendukung kesiapan masyarakat dan para pedagang pasar agar bertransaksi secara nontunai melalui e-wallet dengan fasilitas QRIS.
“Dari 42 pasar rakyat yang dikelola Kabupaten Sleman, sudah ada 21 pasar yang menerapkan belanja daring (online). Sedangkan pasar yang sudah menerapkan ‘e-payment’, ‘e-retribusi’ dan belanja daring sebanyak enam pasar,” imbuh Purnomo.
Pemkab Sleman saat ini sedang melakukan uji coba QRIS di tiga pasar, di antaranya Pasar Denggung, Pasar Gentan, dan Pasar Prambanan. Purnomo berhadap ke depannya seluruh pasar yang dikelola Pemkab Sleman dapat menerapkan sistem transaksi dan pembayaran digital.
Selain pembayaran melalui QRIS di PKL Denggung Sleman, jangan lewatkan berita menarik daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.