Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Senator DPD RI Asal DIY: Kecam Serangan Amerika ke Iran, Dorong PBB Lakukan Investigasi
Anggota DPD RI dari D.I. Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. (IST)

Senator DPD RI Asal DIY: Kecam Serangan Amerika ke Iran, Dorong PBB Lakukan Investigasi

Saiful Ardianto
Saiful Ardianto 23 Juni 2025 at 11:54am

Djawanews.com – Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari D.I. Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., atau yang lebih dikenal sebagai Gus Hilmy, mengutuk dengan sangat keras serangan militer Amerika Serikat ke tiga kota di Iran. Ia menyebut tindakan ini sebagai tindak kriminal negara yang harus dilawan secara kolektif oleh seluruh komunitas internasional yang masih menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan global.

“Atas nama kemanusiaan, kita tentu saja menolak tegas agresi militer yang dilakukan Amerika Serikat. Amerika telah bertindak sebagai negara agresor yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mempermalukan seluruh nilai yang mereka propagandakan selama ini tentang demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Demokrasi ala Amerika adalah sampah yang tidak pantas dijadikan teladan dunia,” tegas Gus Hilmy melalui keterangan tertulis kepada media, pada Ahad (22/06/2025).

Menurut Gus Hilmy, serangan terhadap Iran ini bukan semata tindakan sepihak, melainkan bagian dari agenda geopolitik imperialis yang terus dipertahankan dengan dalih keamanan global.

“Kita semua tahu, ini bukan soal nuklir. Kok Wapres AS JD Vance masih bilang, ‘kami tidak berperang melawan Iran, hanya menargetkan program nuklirnya.’ Ini jelas soal bagaimana Amerika mempertahankan dominasi globalnya dan melindungi kepentingan Zionis Israel yang sudah kehilangan legitimasi moral di hadapan dunia. Melanggar kedaulatan negara berdaulat dan memperlebar jurang konflik. Amerika bukan saja melanggar hukum internasional, ini adalah penghinaan terhadap akal sehat,” ujar Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (BNU) tersebut.

Gus Hilmy menambahkan bahwa tindakan ini justru menandakan bahwa Israel telah berada di ujung tanduk menghadapi perlawanan Iran dan sekutunya. “Ketika Israel mulai goyah, Amerika maju sebagai algojo. Ini bukan koalisi perdamaian, ini adalah koalisi penjajah,” anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.

Sebagai Senator yang terikat oleh konstitusi dan nilai-nilai Pancasila, Gus Hilmy menyatakan bahwa sikap diam terhadap agresi ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap misi luhur bangsa Indonesia.

“Kita menyerukan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk bersikap keras dan terang. Panggil Duta Besar Amerika, sampaikan nota protes diplomatik, dan ambil langkah konkret di PBB, OKI, dan Gerakan Non-Blok. Jangan hanya prihatin. Saatnya berdiri di barisan korban, bukan pelaku,” tegas anggota Komite II DPD RI tersebut.

Selain itu, Gus Hilmy mendorong kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera menindak Amerika serta melakukan investigasi atas pemboman warga sipil di Iran. Ia menekankan harus ada perlakuan adil dari masyarakat dunia dalam menyikapi Palestina dan Iran.

“Kalau kita cermati perkembangan politik global sekarang, setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi tuntutan kita kepada masyarakat internasional. Pertama, Amerika Serikat harus memberikan pertanggungjawaban di hadapan Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional atas pelanggaran HAM dan agresi terhadap negara berdaulat. Kedua, PBB harus membentuk tim investigasi independen atas dampak pemboman terhadap warga sipil dan kerusakan infrastruktur sipil di Iran. Kerakhir, ketiga, masyarakat internasional harus menghentikan praktik standar ganda dalam menyikapi Palestina dan Iran serta mulai memperlakukan semua bangsa secara adil,” tuntut Gus Hilmy.

Gus Hilmy menegaskan bahwa ini bukan sekadar isu regional, tetapi ujian moral global. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang berdiri di sisi kemerdekaan dan kemanusiaan.

“Jika dunia bungkam hari ini, maka dunia sedang menggali liang kubur bagi prinsip-prinsip keadilan yang selama ini dijunjung. Kita tidak boleh menjadi pengecut yang hanya berani bicara ketika tidak berisiko. Pancasila, UUD 1945, dan sejarah diplomasi kita menuntut keberanian,” katanya.

Terakhir, Gus Hilmy mengingatkan amanat konstitusi terkait perdamaian dunia. “Bangsa Indonesia dipanggil untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu bukan kalimat hiasan, itu adalah kompas moral. Dan saat ini, arah kompas itu sangat jelas: berdiri melawan kezaliman Amerika dan mendukung rakyat Iran serta Palestina yang terus diperangi.”

Bagikan:
#Serangan Amerika ke Iran#Perang Amerika Iran#Hilmy Muhammad#Gus Hilmy#Yogyakarta

Berita Terkait

    Dishub DKI Bakal Ajukan Tambahan Subsidi hingga Rp400 Miliar untuk Transjakarta
    Berita Hari Ini

    Dishub DKI Bakal Ajukan Tambahan Subsidi hingga Rp400 Miliar untuk Transjakarta

    Djawanews.com – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana mengajukan penambahan alokasi anggaran public service obligation (PSO) untuk subsidi transportasi PT Transjakarta hingga ratusan miliar rupiah pada tahun ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • AS Lanjutkan Penerbitan Visa Mahasiswa Internasional, Wajib Buka Akses Media Sosial
    Berita Hari Ini

    AS Lanjutkan Penerbitan Visa Mahasiswa Internasional, Wajib Buka Akses Media Sosial

    MS Hadi 22 Jun 2025 11:35
  • Atap Bocor, DPRD Bali Pindah Sidang Paripurna ke Kantor Gubernur Koster hingga Akhir 2025
    Berita Hari Ini

    Atap Bocor, DPRD Bali Pindah Sidang Paripurna ke Kantor Gubernur Koster hingga Akhir 2025

    MS Hadi 22 Jun 2025 07:13
  • Penerima MBG di Tangsel Diberi Bahan Mentah, BGN Klarifikasi
    Berita Hari Ini

    Penerima MBG di Tangsel Diberi Bahan Mentah, BGN Klarifikasi

    Djawanews.com – Kepala BGN, Dadan Hindayana angkat bicara soal penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam bentuk bahan mentah di Tangerang Selatan, Banten, yang ramai dibicarakan di ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Taman Budaya Bali Indah di Polandia Resmi Dibuka
    Berita Hari Ini

    Taman Budaya Bali Indah di Polandia Resmi Dibuka

    MS Hadi 21 Jun 2025 13:02
  • Pramono Ancam Pecat Sopir Mikrotrans yang Berkendara Ugal-ugalan
    Berita Hari Ini

    Pramono Ancam Pecat Sopir Mikrotrans yang Berkendara Ugal-ugalan

    MS Hadi 21 Jun 2025 11:30

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Penjelasan Fadli Zon usai Dikritik soal Kekerasan Seksual Mei 1998
Berita Hari Ini

1

Penjelasan Fadli Zon usai Dikritik soal Kekerasan Seksual Mei 1998

Wamendagri: Penetuan Batas Wilayah Menimbang Fakta Historis, Politis dan Sosial Budaya
Berita Hari Ini

2

Wamendagri: Penetuan Batas Wilayah Menimbang Fakta Historis, Politis dan Sosial Budaya

Puan: Pemerintah Harus Memastikan Keselamatan WNI di Tengah Konflik Iran-Israel
Berita Hari Ini

3

Puan: Pemerintah Harus Memastikan Keselamatan WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

Sejoli Mesum di Taman Langsat, Pramono: Ditertibkan, Bukan Taman 24 Jam yang Disetop
Berita Hari Ini

4

Sejoli Mesum di Taman Langsat, Pramono: Ditertibkan, Bukan Taman 24 Jam yang Disetop

Trump Pertimbangkan Perluasan Pembatasan Perjalanan ke 36 Negara Tambahan
Berita Hari Ini

5

Trump Pertimbangkan Perluasan Pembatasan Perjalanan ke 36 Negara Tambahan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up