Djawanews.com – Presiden AS Donald Trump kini berbicara soal gencatan senjata antara Iran dan Israel setelah konflik semakin memanas akibat keterlibatan AS. Dia mengeklaim kedua negara menghubunginya secara bersamaan dan telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Pernyataan tersebut disampaikan tidak lama setelah pangkalan militer AS di Qatar diserang Iran. Serangan tersebut sebagai aksi balasan terhadap serangan AS ke situs nuklir Iran.
“Israel & Iran mendatangi saya, hampir bersamaan, dan berkata, ‘PERDAMAIAN!’ Saya tahu waktunya adalah SEKARANG. Dunia, dan Timur Tengah, adalah PEMENANG yang sesungguhnya! Kedua Negara akan melihat CINTA, PERDAMAIAN, DAN KESEJAHTERAAN yang luar biasa di masa depan mereka,” kata Trump lewat akun Truth Social miliknya.
“Mereka memiliki begitu banyak hal untuk diperoleh, namun, begitu banyak hal yang akan hilang jika mereka menyimpang dari jalan KEBENARAN & KEBENARAN. Masa depan untuk Israel & Iran adalah TAK TERBATAS, & penuh dengan JANJI besar. TUHAN MEMBERKATI KALIAN BERDUA!” tulis Trump.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebelumnya menyatakan hingga saat ini belum ada kesepakatan gencatan senjata atau penghentian operasi militer antara Iran dan Israel.
Pernyataan ini cuma beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengklaim terjadinya kesepakatan gencatan senjata total antara Israel-Iran.
Namun, Menlu Iran menegaskan jika Israel menghentikan serbuan terhadap Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran, maka Iran tidak akan melanjutkan serangan balasannya.
“Sampai saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer. Namun, jika rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran (08.30 WIB), kami tidak berniat melanjutkan serangan balasan setelah itu,” tulis Araghchi lewat akun X, Selasa, 24 Juni.
Keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer Iran akan ditentukan kemudian.