Djawanews.com – Abu Arifin, Ajudan II Panglima Besar Jenderal Soedirman itu hanya bisa memandang dengan sebelah mata di usianya yang nyaris genap satu abad.
Pria berusia 99 tahun itu mengaku telah berkali-kali memeriksakan penyakitnya. Namun usianya yang sangat sepuh, membuat dokter enggan mengambil langkah operasi karena dikhawatirkan dapat memberikan dampak yang lebih buruk kepada Abu Arifin.
“Sakitnya sudah lama. Khawatir nanti berisiko. Kalau saya sih terserah,” kata Abu Arifin dikutip dari Suara Jogja.
Meski memiliki keterbatasan, Abu Arifin masih bisa membaca dan menulis dengan baik. Ia pun rutin menuliskan perjalanan hidupnya dan kesaksiannya selama mendampingi Jenderal Soedirman di masa perjuangan.
“Saya masih menulis, mengajar dan melakukan pelayanan,” kata Abu Arifin dengan perban membaluti mata kirinya yang digerogoti tumor.
Abu Arifin merupakan teman seperjuangan mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (purn) Soepardjo Rustam dan mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen TNI (purn) Tjokropranolo.
Ketiganya merupakan pengawal setia Jenderal Soedirman. Ketika agresi Belanda II tahun 1948, ketiganya juga terlibat perang gerilya bersama Sang Jenderal.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.