Djawanews.com – Nyaris segala sektor perekonomian di Jawa Tengah terkena dampak buruk COVID-19, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Partini, salah seorang pelaku UMKM bahkan mengaku hanya bertahan hidup bermodal tabungan selama masa pandemi.
Tiga bulan sudah, usaha katering yang ia geluti di Kelurahan Pulisen, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tidak memperoleh pesanan barang satu pun.
“Saya benar-benar hanya mengandalkan tabungan. Saya kebetulan ada kios kecil, itu sebetulnya berisi stok kalau ada pesanan sewaktu-waktu. Tetapi karena tidak ada pesanan, jadi saya jual ke tetangga yang butuh,” kata Partini dikutip dari Antara.
“Untung pesanan belum banyak, modal saya kan juga terbatas kalau sekarang,” lanjutnya.
Saat ditanya soal kebijakan insentif pajak dari pemerintah untuk memberikan stimulus kepada pelaku UMKM, Partini menyambut baik hal tersebut.
“Ya, kalau ada itu bagus, tetapi kalau ada dalam bentuk modal pasti sangat membantu. Apalagi kalau kegiatan-kegiatan kantor kembali dilakukan seperti sebelum ada crona, pesanan saya pasti tambah banyak karena memang kebanyakan pelanggan saya dari kantor-kantor,” kata Partini.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.