Djawanews.com—Pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang semakin besar. Tercatat 60 persen warga di kelurahan tersebut pun tidak bekerja ataupun dirumahkan. Melihat hal tersebut pihak kelurahan mengaktifkan lumbung kelurahan melalui Jogo Tonggo secara mandiri.
Dilansir Djawanews dari Berita Jateng, Lurah Kelurahan Jangli, Maria Theresia menjelaskan bahwa sebelum Covid-19, hanya ada sekitar 497 warga di Kelurahan Jangli. Sekarang sudah menjadi 60 persen dari total 7.611 kepala keluarga (KK) yang ada.
“Ada tambahan sekitar 1.100 warga miskin baru karena terdampak virus korona. Mayoritas mereka dirumahkan dan tidak bekerja,” ungkapnya.
Bantuan dari pemerintah pusat, propinsi maupun kota sebenarnya sudah diterima. Jumlahnya sekitar 1.700 paket bantuan dan telah distrsibukan. Namun karena pandemi yang berkepanjangan, masih ada sekitar 370 warga yang belum mendapatkan bantuan.
“Akhirnya membuat lumbung kelurahan secara mandiri, ada bantuan dari warga sekitar ada pula dari pihak lain atau donatur Jogo Tonggo. Seminggu dua kali, diberikan bantuan berupa beras, mie instan, sayuran dan bumbu dapur,” jelasnya.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut, sebelumnya warga melakukan registrasi, dan mengumpulkan kartu untuk pengambilan.
“Lumbung Kelurahan melalui Jogo Tonggo ini sudah berlangsung sejak Mei lalu. Bantuan dari warga dan donatur ada yang berupa uang tunai ataupun bahan makanan,” bebernya.
Eko Sujatmiko, selaku Ketua Grow In Care (GIC) dan salah satu donatur mengatakan bahwa semua dana dihumpun dari masyarakat yang peduli sesama. Jangli sendiri menjadi salah satu pilot projects jangka panjang program yang dilakukan oleh GIC.