Djawanews.com – Kasus virus corona atau Covid-19 di Kota Magelang tidak menunjukkan adanya peningkatan dalam 2 pekan terakhir. Meski begitu, tingkat penyebaran Corona di kota itu disebut masih tinggi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang dr Majid Rohmawanto mengatakan, kota Magelang masih masuk kategori daerah di Jawa Tengah dengan peta risiko penularan kategori sedang (zona orange).
Dia menjelaskan, Zonasi risiko dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan, meliputi indikator epidemologi, infikator surveilans kesehatan dan pelayanan masyarakat.
“Berdasarkan hitungan indikator-indikator tersebut, Kota Magelang memiliki skor sebesar 1,93. Artinya penularan virus corona di Kota Magelang itu masih cukup tinggi,” kata Majid, melansir Kompas, Rabu (1/7/2020).
Majid menjabarkan, potensi penyebaran Corona muncul karena beberapa faktor, yakni masih banyaknya para pendatang dari luar daerah yang berisiko menyumbang angka kesakitan serta rendahnya kesadaran masyarakat di area publik untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Selain itu, masih ada masyarakat yang belum menerima pasien dengan karantina mandiri, sementara pasien sudah bosan di rumah sakit,” ucap Majid.
Situasi ini diperparah dengan luas Kota Magelang yang hanya 18.12 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebesar 150.000 jiwa.
Oleh karenanya, laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk akan selalu tinggi.
“Jadi mesti berat, begitu muncul 1 kasus Covid-19, maka laju insidensi kita langsung tinggi,” jelas Majid.