Djawanews.com – Pemerintah Indonesia diwakili Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Pemerintah Jepang diwakili Kenji Kanasugi, Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia melakukan Penandatanganan Pertukaran Nota Serah Terima Vaksin, di Jakarta pada Selasa (29/06).
Hal ini merupakan bagian dari komitmen Jepang dalam Rangkaian Penanganan COVID-19. Dalam nota tersebut, Jepang memberikan vaksin kepada Indonesia sebanyak kurang lebih satu juta dosis. Vaksin akan dibawa ke Indonesia pada tanggal 1 Juli dengan menggunakan angkutan udara.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Jepang.
"Ini upaya yang perlu diapresiasi. Di tengah kita yang kelimpungan dengan lonjakan kasus COVID-19 sejak awal Juni, pengadaan vaksin adalah tantangan tersendiri. Bantuan dari Jepang ini semakin memperkuat hubungan diplomasi antar kedua negara," kata senator asal DIY tersebut dalam pernyataan tertulisnya (30/06).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini menyampaikan bahwa sejak 20 Januari 1958, Jepang telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Tidak heran jika Jepang kerap kali hadir dengan beragam bantuannya ketika Indonesia mengalami berbagai kesulitan.
Pun demikian di masa-masa tenang, pemerintah negeri sakura itu juga memberikan beasiswa serta dana hibah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Indonesia.
Di sisi lain, Gus Hilmy juga mendorong kepada Pemerintah Indonesia agar segera mendistribusikan dosis vaksin kepada masyarakat, tanpa kecuali, tanpa syarat. Kondisi saat ini, menurutnya, sudah kondisi yang darurat. Apalagi mengingat tingkat capaian vaksinasi saat ini berkisar pada kurang lebih 4.7% dari seluruh penduduk di Indonesia.
"Kondisi sudah darurat, lekas distribusikan vaksin, tanpa syarat," kata anggota Komite III DPD RI tersebut.