Djawanews.com - Komunitas Palang Merah Internasional menyebut lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia berada di ambang "malapetaka". Bukan tanpa alasan, varian Delta yang lebih menular justru mendominasi transmisi dan mencekik sistem rumah sakit dalam pandemi terburuk di wilayah Asia Tenggara.
Indonesia telah melaporkan rekor infeksi Covid-19 harian lebih dari 20.000 kasus dalam beberapa hari terakhir. Gelombang infeksi baru ini dipicu oleh munculnya varian virus yang sangat menular dan peningkatan mobilitas setelah libur Lebaran.
“Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana Covid-19,” kata Jan Gelfand, kepala delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Rumah Sakit Kelebihan Kapasitas
Rumah sakit di beberapa daerah 'zona merah' yang ditunjuk telah melaporkan kelebihan kapasitas.
Ibu kota Jakarta pun tak ketinggalan dengan tempat tidur isolasi 93% terisi pada Minggu (27/6) kemarin.
Itu datang ketika tekanan tumbuh dari petugas kesehatan untuk pembatasan yang lebih ketat karena infeksi melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menteri Kesehatan Indonesia memimpin dorongan untuk kontrol yang lebih ketat.
“Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan oleh mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan, diperparah juga oleh varian Delta,” kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Indonesia mengandalkan vaksinasi massal untuk mengatasi virus. Namun, hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk inokulasi telah menerima dua dosis yang diperlukan. Sejauh ini, Indonesia telah menerima total 104 juta dosis vaksin.