Djawanews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan program pemutihan ijazah untuk membantu warga yang ijazahnya masih tertahan di sekolah karena tidak mampu membayar biaya administrasi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan ada belasan ribu ijazah warga Jakarta yang masih tertahan.
"Jadi, ijazah yang tertahan, entah sudah 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan baru 2 tahun, saya minta semua dibantu," kata Pramono di Jakarta, Minggu 27 April.
Pramono mengatakan banyak warga, terutama dari keluarga kurang mampu, kesulitan melanjutkan pendidikan atau mendapatkan pekerjaan karena ijazah mereka masih tertahan di sekolah.
Sebagai langkah awal, Pemprov DKI bekerja sama dengan BAZNAS Bazis DKI Jakarta telah menebus 117 ijazah dari berbagai jenjang pendidikan. Nilai anggaran yang sudah digelontorkan untuk tahap pertama ini mencapai lebih dari Rp500 juta.
"Jumlahnya banyak banget, sampai belasan ribu," ujar Pramono.
Ia menegaskan bahwa program pemutihan ini tidak akan berhenti pada satu tahap saja. Pramono menargetkan seluruh ijazah yang tertahan bisa ditebus dan dikembalikan kepada pemiliknya dalam waktu kurang dari 100 hari masa kerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Seperti diketahui, ia resmi dilantik pada 20 Februari 2025.
"Periode pertama kurang lebih nilainya sekitar Rp500 juta. Tapi saya minta ini tidak berhenti sekali aja. Pemutihan ijazah dan langkah-langkah lain harus segera diselesaikan sebelum 100 hari," tegasnya.
Program ini diharapkan mampu membuka kembali peluang bagi warga DKI, khususnya generasi muda, untuk melanjutkan pendidikan, mencari pekerjaan, atau meningkatkan taraf hidup mereka.