Djawanews.com – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan lebih berat dibanding pemilu tahun sebelumnya. Pasalnya, tidak ada calon presiden (capres) pertahana yang mendukung pada pemilu mendatang.
"(Pemilu 2024) lebih berat, kan lebih berat karena tidak ada petahana yang dukung kita," kata Bambang, Rabu 13 Juli.
PDIP mengakui, ada tidaknya petahana sedikit banyak bakal berpengaruh. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa maju lagi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Meski begitu, Bambang menegaskan, partainya tak mau terlalu bergantung pada satu tokoh saja untuk memenangkan pesta demokrasi.
"Ya tentu ada perbedaan, tetapi tidak boleh tergantung pada satu dua orang. Kalau partai politik harus tergantung organisasi untuk melakukan eksekusi itu harus organisasi," kata Bambang.
Lagi pula, kata Bambang, efek ekor jas calon presiden dan calon wakil presiden di pemilu sebelumnya. Kata dia, efek ekor jas dari Joko Widodo kepada PDIP angkanya cukup kecil.
"Pak Jokowi coattail effect-nya berapa? Empat persen. Kecil itu empat persen," tutupnya.
Karenanya, PDIP akan lebih banyak bergantung pada kekuatan organisasi. Kekuatan partai sebagai organisasi yang bakal membawa kesuksesan di Pemilu 2024.
"Kalau individual ya boleh saja mendukung tetapi key suksesnya harus organisasi," pungkasnya.