Djawanews.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menunjukkan kepeduliannya dengan mengunjungi kediaman salah satu relawan yang meninggal dunia saat menghadiri kampanye akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS) pada 10 Februari lalu.
Anies bertakziah kediaman MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan pada Senin malam, 12 Februari.
Syaifudin adalah salah satu dari tiga relawan Anies yang meninggal saat kampanye akbar. Kedua relawan lainnya adalah Dachyar dan Agus Rohendi.
Dalam kesempatan tersebut, Anies menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya tiga relawan yang turut berjuang di Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di JIS.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan di Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024. Kami mendoakan agar ketiga almarhum husnul khatimah dan keluarga diberikan kesabaran,” kata Anies, Senin, 12 Februari.
Anies memandang upaya ketiga relawannya untuk menghadiri kampanye hari terakhir dirinya dan cawapres Muhaimin Iskandar hingga meninggal dunia menjadi bagian dari perjuangannya dalam membawa gagasan perubahan.
“Kami berkomitmen melanjutkan perjuangan Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin untuk terwujudnya perubahan di Indonesia. Kami akan melanjutkan perjuangan beliau-beliau membawa Indonesia adil makmur untuk semua," ungkap Anies.
"Mereka bertiga adalah nama-nama yang tidak dikenal sebelumnya, tetapi telah berjuang dengan ikhlas dan keras di panggung belakang, bahkan hingga mengorbankan hidupnya demi terwujudnya perubahan di Indonesia," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga mendoakan agar pihak keluarga mengikhlaskan serta mendoakan agar mendiang yang berpulang dalam kondisi khusnul khotimah.
Wakil Deputi Tenaga Kesehatan Timnas AMIN Berlian Idris menjelaskan kondisi ketiga relawan saat menghadiri JIS hingga mengembuskan napas terakhirnya.
Syaifudin (62) kala itu ditemukan tergeletak di jalan di luar JIS. Tim kesehatan langsung memberikan pertolongan, melakukan RJP dan segera merujuk pasien dengan ambulans ke RS Royal Progress sambil tetap memberikan pengobatan di dalam ambulans.
"Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress. Penyebab kematian juga diduga kuat serangan jantung,” ungkap Berlian.
Sementara, Dachyar (58) yang datang dari Bekasi, ketika itu tak sadarkan diri saat menaiki tangga di JIS. Dachyar langsung dibawa ke pos kesehatan oleh petugas pengamanan.
“Saat awal naik tangga, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa sesak dan lelah, kemudian mendadak tidak sadar dan dievakuasi ke pos kesehatan. Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya pasien sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag atau asam lambung,” ujar Berlian.
Dia mengungkapkan, saat itu, tim kesehatan yang bertugas di JIS segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP), pemasangan infus, dan pemberian obat-obatan resusitasi.
“Pasien dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat mengalami serangan jantung sebagai sebab kematian,” papar Berlian.
Sementara Agus Rohendi (57) yang berasal dari Bandung ditemukan tidak sadarkan diri di lantai 1 Zona Selatan.
“Tim kesehatan segera melakukan RJP, memasang infus, dan memberikan obat-obatan. Pasien kemudian dirujuk dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso. Sebab kematian pasien juga diduga kuat serangan jantung,” pungkasnya.