Djawanews.com - Sejumlah pihak terus mendesak Polri agar segera menangkap Muhammad Kece. Salah satu desakan penangkapan Muhammad Kece adalah Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif.
Menurut Slamet, Muhammad Kece sudah sangat layak ditangkap karena sudah menistakan agama dan membuat publik resah. Menurutnya, jika kasus ini didiamkan berlaurut-larut, maka efeknya akan membuat masyarakat ragu terkait kinerja institusi penegak hukum.
“Saya berharap pihak kepolisian untuk tegas dan cepat menangkap Muhammad Kece sebelum kepercayaan umat hilang,” ujar Slamet Ma’arif.
Secara tegas PA 212 juga memberikan waktu kepada Polri untuk menangkap Muhammad Kece dalam waktu 3x24 jam. Jika tidak, massa alumni PA 212 akan turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi.
Di sisi lain, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin juga mengutuk keras aksi dugaan penistaan Muhammad Kece.
Surga Bagi Pelaku Penista Agama
Novel mengaku heran, Indonesia kini menjadi surga bagi para pelaku penista agama. Sebab, masih banyak pelaku penistaan agama yang dilaporkan tetapi tak ditindak.
“Dari dimulai oleh Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sampai sekarang sudah banyak yang dilaporkan. Namun satu pun tidak ada yang diproses kecuali Ahok,” ujar Novel.
“Didemo berjilid-jilid baru diproses sedang yang lain sengaja dibiarkan bebas karena memang dari kelompok rezim,” kata Novel.
Mengenai hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono pun angkat bicara. Ia menyebut jika laporan sudah masuk. Namun Argo tidak beberkan secara detail siapa yang melaporkan Muhammad Kece ke Bareskrim Polri.
"Dari masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Muhammad Kece dikecam karena menyebut Nabi Muhammad tidak akan masuk surga, karena tidak ada ayat yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad masuk surga.
"Karena Nabi Muhammad sendiri dikerumuni jin, ada ayatnya Nabi Muhammad dikerumuni jin, Nabi Muhammad itu dekat dengan jin, pokoknya saya bongkar," ungkapnya.
Ia juga menyebut jika Nabi Muhamamad merupakan pengikut jin. Bahkan Kece juga menganggap jika kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dianggap sesat.
"Karena memang Muhammad Bin Abdullah ini pengikut jin," ujarnya.