Djawanews.com – KH Muhammad Najih Maimoen yang akrab disapa Gus Najih dengan tegas menyebut Nahdlatul Ulama, terutama PBNU saat ini kebanyakan makan uang haram. Hal tersebut lantaran PBNU saat ini menunjukkan arah perubahan yang melenceng, seperti cenderung memusuhi umat Islam sendiri, membenci habaib dan terlalu mengagungkan rezim pemerintahan.
“Pengen menghabisi Islam, sangat mengerikan sekali, sebetulnya harus kita lawan, tapi bagaimana yah, kita sudah terbiasa dengan makan haram, apalagi orang NU itu yah, PBNU itu sudah sering makan haram,” ujar Najih seperti yang diunggah akun Twitter @Lelaki_5unyi pada Senin, 28 Februari lalu.
“Melawan agama, melawan habaib, termasuk masih saudara saya Yahya Staquf membenci habaib, nauzubillah min zalik,” sambung Najih.
Menurut Gus Najih, kebiasaan makan haram tersebut sudah menjadi watak hingga terbawa hingga saat ini. kebiasaan tersebut sudah terjadi dan menjadi tradisi sejak zaman Gus Dur (Abdurahman Wahid). Najih kemudian mencontohkan santri bahkan kyai yang membela rezim. Tragedi ini menurutnya adalah liberalisme yang kebablasan, sebab dipengaruhi karena kebanyakan makan uang haram.
“Tapi bagaimana yah memang sudah wataknya begitu kebanyakan makan haram yah, mulai dari zaman Gus Dur,” terang Najih.
“Bahkan anak santri sarang alumni Sarang, kyai atau santri membela-bela rezim ini, kebablasan liberal kebablasan, entah karena iming-imingnya atau memang kebanyakan makan uang haram, inillahi wa innalillahi rajiun,” sambung Najih.
Gus Najih Dipolisikan karena Sebut Vaksinasi COVID-19 Adalah Pembunuhan Massal
KH. Muhammad Najih Maemoen pic.twitter.com/8yL6gA9zNK
— Lαทջ¡Շ Aώℯℛα★᭄ꦿ᭄ꦿ (@Lelaki_5unyi) February 28, 2022
Diketahui sebelumnya, Gus Najih sempat menjadi perhatian usai melancarkan kritik terhadap pemerintah terkait vaksinasi. Ia kemudian dilaporkan oleh Barisan Ksatria Nusantara (BKN) ke Polda Jawa Tengah. BKN melaporkan Najih karena membuat pernyataan dalam sebuah video bahwa vaksinasi COVID-19 yang digalakkan pemerintah adalah pembunuhan massal.
Ketua Umum BKN, Muhammad Rofi’i Mukhlis mengatakan, pihaknya melaporkan ke polisi hanya untuk meminta klarifikasi dari Gus Najih terkait hal itu. “Jadi kami dari Jumat melaporkan Kiai Najih. Tujuan pelaporan ini adalah untuk meminta klarifikasi beliau, tabayun beliau. Karena dugaan kami, Kiai Najih ini dimanfaaatkan orang-orang yang terutama ingin memperkeruh suasana,” katanya saat dihubungi lebih lanjut.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.