Djawanews.com – Pegiat media sosial, Ade Armando mengusulkan Islam Liberal sebagai solusi dari kesempitan berpikir dalam beragama yang belakangan justru mengancam kerukunan bangsa Indonesia.
“Menurut saya, jawaban terhadap kesempitan berpikir dalam beragama yang mengancam Indonesia adalah menghidupkan kembali Islam Liberal,” kata Ade Armando dalam saluran YouTube CokroTV, dikutip pada Senin, 6 Desember 2021.
Namun Ade menekankan bahwa yang dimaksud Islam liberal bukan berarti bebas tanpa adanya ajaran agama.
“Harap dicatat, muslim liberal di sini bukanlah orang Islam yang hidup bebas tanpa ajaran agama,” ujarnya.
Ade menjelaskan, liberal diartikan sebagai pribadi dengan pikiran yang merdeka. Dengan begitu setiap manusia bisa bebas menafsirkan agama Islam itu sendiri.
“Liberal di sini berarti merdeka dari kungkungan berpikir. Islam Liberal di sini adalah Islam yang percaya pada kemerdekaan manusia untuk berpikir ketika menafsirkan ajaran Islam,” jelas Ade Armando.
“Muslim liberal bukanlah muslim yang tidak percaya pada Alquran, tapi muslim yang percaya bahwa Alquran bukanlah buku yang isinya harus ditafsirkan secara literal. Muslim liberal bukanlah muslim yang percaya begitu saja pada apa kata ulama, muslim liberal bukanlah muslim yang harus tunduk pada syariah. Muslim liberal adalah muslim yang percaya pada anugerah Tuhan berupa kemampuan berpikir, berupa akal,” sambungnya.
Ade Armando mengatakan bahwa hal semacam ini sudah pernah dilakukan para penganut umat kristiani di Eropa. Pada masanya, kata Ade, umat kritsiani di negara-negara Eropa pernah mengalami kebekuan dalam beragama dan itu membuat Eropa terbelakang.
“Ini sudah terjadi pada kaum Kristen. Walaupun masyarakat Kristen tidak menggunakan kata liberal, tapi pada dasarnya mayoritas umat Kristen di dunia tidak percaya hidup ini harus dijalankan dengan menggunakan ayat-ayat suci injil secara kaku,” ujar Ade Armando.
Eropa kemudian berhasil bangkit dari keterpurukan tersebut dengan melakukan reformasi agama, di mana doktri-doktrin agama yang usang dan sudah tidak relevan ditinggalkan.
“Itu adalah era yang disebut sebagai abad pencerahan. Sejak saat itulah umat Kristen mengalami kemajuan yang luar biasa,” jelasnya.
Mernurut Armando, kemajuan bangsa Eropa tidak lain merupakan buah dari hasil perjuangan kemerdekaan dalam beragama.
Oleh sebab itu, dia menilai reformasi beragama harus dilakukan oleh umat Islam di Indonesia.
“Ini yang sekarang harus juga dilakukan Islam di Indonesia. Melakukan reformasi, pembaruan Islam. Karena itulah kita membutuhkan Islam Liberal,” imbuhnya.