Djawanews.com – Politisi PDIP Adian Napitupulu angkat bicara mengenai rencana demo besar-besaran mahasiswa yang akan dilakukan pada 11 April 2022 mendatang. Menurutnya ada kejanggalan dalam rencana demo yang akan menyuarakan penolakan wacana penundaan pemilu sekaligus jabatan presiden 3 periode.
Adian Napitupulu pun mengaku heran dengan rencana demo besar-besaran tersebut.
Sebab, ia menilai bahwa demo yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah salah alamat.
Menurut Adian Napitupulu, ada tiga kejanggalan yang diungkap anggota Komisi VI DPR RI itu.
Pertama, yang bicara perpanjangan masa jabatan presiden bukanlah Jokowi, tapi ada tiga menteri.
Kedua, yang bicara perpanjangan masa jabatan presiden juga ada tiga ketua umum partai politik.
Ketiga, yang bicara soal jabatan presiden 3 periode adalah salah satu lembaha survei dan salah satu kader partai politik.
“Kenapa yang didemo Jokowi? Bukan 3 menteri, bukan tiga partai, bukan lembaga survei atau kantor partai itu?” tutur Adian dalam keterangannya, dikutip dari pojoksatu.id, Jumat 8 April.
Untuk merubah atau merealisasikan perpanjangan jabatan presiden dari 2 periode menjadi 3 periode juga bukan ada di tangan Jokowi.
“Kewenangannya ada di Senayan (DPR), bukan di Istana. Tapi kenapa yang didemo justru Istana, bukan Senayan?” sambungnya.
Anak buah Megawati Soekarnoputri ini menegaskan, bahwa Jokowi sendiri sudah beberapa kali menyampaikan tidak berminat menjadi presiden 3 periode
“Yang mengatakan bahwa mereka yang menginginkan 3 periode adalah orang yang cari muka ke Jokowi,” ungkapnya.
Selain itu, tekan Adian, Jokowi juga sudah berkali-kali menyatakan tunduk pada konstitusi terkait masa jabatan presiden.
“Yang mengatakan bahwa menteri tidak boleh lagi bicara tentang perpanjangan masa jabatan juga Jokowi. Tapi aneh, kenapa yang didemo justru Jokowi?” heran Adian Napitupulu.