Djawanews.com – Seorang oknum lurah di Gunungkidul dilaporkan karena pernah mengirim sebuah video porno ke seorang wanita yang merupakan salah satu warganya. Wanita asal Kapanewon, Semin, Gunungkidul itu mengaku trauma terhadap Lurahnya. Korban merupakan seorang wanita berumur 45 tahun yang pada pekan lalu mendapat kiriman video porno dari lurahnya sendiri.
Diketahui, oknum lurah itu sendiri memang tercatat sebagai kakak kelas sewaktu sekolah. Parahnya lelaki yang menjabat sebagai lurah di Gunungkidul itu mengirimkan video porno pada wanita tersebut tengah mengurus perceraian dengan suaminya. Lelaki ini juga pernah menggoda perempuan tersebut saat mendatangi kalurahan mengurus surat perceraian.
Dua hari kemudian, suatu sore lurah tersebut mengirimi dirinya sebuah video porno yang mempertontonkan adegan tidak senonoh antara seorang laki-laki dan perempuan ke Whatsapp pribadinya. Kontan hal ini membuat dirinya terkejut dan merasa semakin dilecehkan.
Selang beberapa saat kemudian, lurah tersebut menarik kembali video porno tersebut. Wanita tersebut kemudian mencoba maksud dan tujuan dari lurah tersebut mengirim video tidak senonoh ini. Wanita ini lantas memancing pura-pura masih bisa melihat pesan meskipun dihapus karena ingin mengetahui maksud yang sebenarnya. Namun justru jawaban tak terduga muncul dari nomor pribadi Lurah itu.
“Wis ke bacut gek di tonton wae nek kirae pingin liyane ijik enek (sudah terlanjur ya terus ditonton saja kalau masih ingin lainnya masih ada),” tulis Pak Lurah dalam pesan yang dikirimkan padanya.
Kontan saja ini membuat perempuan tersebut merasa dilecehkan usai oknum lurah di Gunungkidul tersebut sempat menggodanya ketika dirinya pergi ke kantor kalurahan. Saat hendak pulang, sang lurah sempat berseloroh bersedia mengantarnya ke Pengadilan Agama jika dibutuhkan. “Dengan nada genit Sang Lurah menggoda saya, salah satu warganya,” kata dia.
Oknum Lurah di Gunungkidul Cari-cari Alasan Atas Perbuatannya Supaya Tak Ketahuan
Proses mediasi antara keduanyapun dilakukan bahkan tokoh masyarakat turut hadir. Lurah berinisial TN tersebut meminta maaf dan mengakui perbuatannya. Kesepakatan damai tidak meneruskan persoalan tersebut terwujud. Namun, selang beberapa hari kemudian perempuan ini kembali dipanggil untuk proses mediasi. Mediasi kali ini dilakukan di Kota Wonosari yang berjarak puluhan kilometer dari rumahnya. Wanita inipun mengaku bingung karena sudah ada proses mediasi.
Namun ternyata di lokasi mediasi, perempuan ini 'ditekan' untuk menandatangani surat pernyataan. Ia terpaksa menandatangani surat pertanyaan karena di tempat tersebut ada tokoh masyarakat tempatnya tinggal. “Saya datang sendiri. Saat datang kok sudah ada surat pernyataan yang harus saya tanda tangani. Surat itu print-print an,” ujar perempuan ini.
Terpisah, oknum Lurah di Kapanewon Semin, TN ini mengakui memang mengirim video porno ke warganya. Namun apa yang dilakukan adalah ketidaksengajaan karena Handphonenya mengirimkan video saat masih di kantong. Ia mengatakan aksi mengirimkan video porno ke warganya tersebut terjadi tanpa kesengajaan. Ia berdalih bahwa Handphone Android miliknya saat kejadian belum ditutup (terkunci) saat dikantongi.
“Tidak sengaja itu lho. Yang namanya teknologi itu pripun nggih (bagaimana ya) serba bingung. Kemungkinan teknologi ada kelalaiannya, bahkan dia (wanita itu) nelfon lewat Whatsapp beberapa kali tetapi tidak ada tanda masuk,” kata TN sambil gelagapan mencari alasan.
Berbeda dengan keterangan korban, TN mengaku bahwa perdamaian dilakukan di rumah yang bersangkutan. “Itu sudah selesai buat surat pernyataan pihak wanita sudah juga buat surat pernyataan,” kata oknum Lurah di Gunungkidul.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.