Djawanews.com – Penjualan rudal Harpoon Joint Common Test Set (JCTS) dan peralatan terkait ke India telah disetujui pemerintah Amerika Serikat. Keputusan itu disebut akan membantu memperkuat hubungan strategis bilateral dan meningkatkan keamanan mitra pertahanan utama India di kawasan Indo-Pasifik.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres AS tentang kemungkinan penjualan rudal anti-kapal Harpoon.
Kesepakatan itu juga mencakup satu stasiun pemeliharaan Harpoon Tingkat Menengah; suku cadang dan perbaikan, dukungan, dan peralatan uji; publikasi dan dokumentasi teknis; Pelatihan anggota; Layanan dukungan teknis, teknik, dan logistik dari Pemerintah AS dan kontraktor; dan elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program.
Harpoon pertama kali dikerahkan pada tahun 1977. Ini adalah sistem rudal anti-kapal di segala cuaca. Ia memiliki lintasan jelajah sea-skimming tingkat rendah dengan panduan radar aktif.
Rudal Harpoon adalah rudal anti-kapal paling sukses di dunia dan digunakan oleh angkatan bersenjata lebih dari 30 negara, menurut Boeing pabrik pembuat rudal itu.
AS telah memproduksi beberapa varian rudal yang sesuai dengan versi yang diluncurkan dari udara, kapal dan kapal selam sambil terus meningkatkan kemampuannya.
Beberapa negara termasuk Australia, Malaysia, Taiwan, Thailand telah memiliki rudal di gudang senjata mereka. Pakistan tahun lalu telah mempertanyakan langkah pemerintah AS untuk menjual Harpoon ke India dengan keluhan bahwa hal itu akan "semakin membuat kawasan itu tidak stabil".
Beberapa tahun yang lalu laporan di media AS telah mengindikasikan pejabat AS tidak senang dengan modifikasi ilegal yang dilakukan pada rudal anti-kapal Harpoon oleh Pakistan. Para pejabat AS telah mengangkat masalah ini dengan pemerintah Pakistan saat itu di bawah mantan Perdana Menteri Yousaf Raza Gilani.
Pemerintahan Reagan telah mengirimkan 165 rudal Harpoon ke Pakistan pada tahun 1980-an sebagai senjata pertahanan dalam Perang Dingin. Modifikasi yang dilaporkan oleh Pakistan dianggap melanggar Undang-Undang Ekspor Kontrol Senjata AS. Namun Pakistan membantah telah membuat perubahan pada rudal anti-kapal.
Rudal ini dapat diluncurkan dari pesawat sayap tetap, kapal termasuk kapal selam. Rudal jelajah subsonik ini telah terlihat dalam berbagai operasi tempur sejak diluncurkan pada tahun 80-an.
Pada tahun 1988, rudal Harpoon digunakan oleh AS untuk menenggelamkan fregat Iran Sahand selama Operasi Praying Mantis. Ia memiliki sistem panduan radar semi-aktif dengan muatan 224 kilo.
Rudal tersebut dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan subsonik tinggi 0,85 Mach sambil mengenai target pada jarak 90-240 km.