Djawanews.com – Sebanyak 10 ribu personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Personel gabungan ini terdiri dari Polda Aceh, Polda Sumatera Utara, TNI, hingga Pemerintah Daerah (Pemda).
"Untuk pengamanan dari Polda Aceh jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 4.579, personel TNI sebanyak 4.190, dari Pemprov yaitu Satpol PP ada 1.154 personel dan 162 personel dari Basarnas. Jadi total sebanyak 10.085 personel gabungan mengamankan penyelenggaraan PON XXI di Aceh," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho dalam keterangannya, Senin, 9 September.
Sementara dalam pengamanan di wilayah Sumatera Utara, sekitar 4.970 personel gabungan yang dikerahkan. Terdiri dari 1.940 personel Satgas Opsda, 1.819 personel Satgas Opsres, BKO Mabes Polri sebanyak 182 personel, TNI sebanyak 428 personel dan Pemda dan instansi terkait sebanyak 601 personel.
Sementara untuk pengamanan VVIP sebanyak 5.093 personel gabungan yang terdiri dari 3.702 dari TNI, 1.071 dari Polri dan Pemda serta instansi terkait sebanyak 320 personel.
"Operasi yang dilakukan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif didukung kegiatan intelijen dan penegakan hukum guna menjamin terselenggaranya PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara berjalan aman, tertib dan lancar," sebutnya.
Dalam pengamanan kegiatan nasional itu, kata Shandi, Polda Aceh menggelar Operasi dengan sandi 'Po Meurah Seulawah 2024' dan Polda Sumut menggelar Operasi bernama 'Hatra Toba 2024'.
Pengamanan dilakukan di beberapa titik mulai dari kedatangan kontingen, akomodasi, venue, rute hingga peralatan. Lalu ada juga pengamanan saat kegiatan pembukaan dan penutupan PON XXI 2024 serta pengamanan dan pengawalan VIP dan VVIP.
Dalam kesempatan ini, Shandi mengajak partisipasi masyarakat khususnya Aceh dan Sumatera Utara menyukseskan PON XXI 2024 yang diharapkan mencetak atlet-atlet berbakat guna menuju Indonesia Emas 2045.
"Penyelenggaraan PON XXI 2024 menjadi ajang mencetak atlet-atlet berprestasi yang diharapkan bisa berkancah di dunia internasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Shandi.