Djawanews.com – Perusahaan sosial media, Twitter, dikabarkan sedang berdiskusi dengan TikTok. Diskusi tersebut sepertinya akan menghasilkan sebuah kesepakatan antar kedua perusahaan.
Wall Street Journal melaporkan, keduanya sedang membicarakan kemungkinan adanya kombinasi. Artinya, Twitter kemungkinan menjadi pelamar baru bagi aplikasi berbasis video tersebut. Meski demikian belum jelas apakah Twitter bakal mengejar kesempatan akuisisi TikTik atau tidak.
Jika Twitter benar-benar mengakuisisi TikTok, ada kemungkinan akan mengalami hambatan yang cukup besar. Seperti yang diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pemblokiran aplikasi dari China itu.
Aplikasi yang dibenderai ByteDance itu dianggap sebagai ancaman kemanan nasional. Meski ByteDance sendiri beberapa kali menyangkal anggapan itu, namun Trump terus berupaya mencekal aplikasi populer itu.
Di sisi lain, Trump menginginkan Microsoft, perusahaan teknologi yang berbasis di AS, untuk melakukan akuisisi TikTok yang beroperasi di AS. WSJ sendiri mengatakan bahwa Twitter jadi pihak yang akan dipertimbangkan dalam jangka panjang. Sedangkan Microsoft jadi perusahaan utama yang dilibatkan dalam kesepakatan mereka.
Dibanding dengan Microsoft, Twitter memang kalah besar. Hal itu berpengaruh pada besaran biaya akuisisi TikTok oleh Microsoft. Dari kabar terakhir, Microsoft mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Presiden Trump tentang kemungkinan akuisisi TikTok yang beroperasi di Amerika, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Pembicaraan Microsoft dan TikTok akan berakhir pada 15 September.