Djawanews.com – Pemahaman masyarakat tentang keamanan data pribadi, khususnya dalam bentuk jejak digital, masih sangat minim. Tak banyak yang mengetahui cara mencegah jejak digital yang memiliki dampak buruk ke depannya. Jejak ini akan ada dan sangat sulit dihilangkan saat seseorang menggunakan platform digital.
Google sebagai platform yang paling banyak digunakan masyarakat di berbagai negara tentu berkewajiban melindungi jejak yang ditinggalkan oleh penggunanya.
“Misi Google adalah ingin menyajikan dan mengelola informasi yang ada di seluruh dunia dan menyediakannya untuk siapa pun,” ujar Manajer Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Danny Ardianto, Senin (10/8/2020).
Ia mencontohkan, salah satu produk Google yang ikut mengumpulkan data pengguna adalah Maps. Google Maps mengumpulkan data agregat anonim untuk mendapat informasi lokasi tertentu.
Google yang dinilai mengumpulkan data pribadi bahkan sempat digugat di Amerika Serikat. Meski mengumpulkan data dari pengguna, Google mengklaim bahwa data tersebut tak bisa dilihat oleh pihak lain sehingga data tetap aman.
Untuk menjaga agar jejak digital tetap aman, Danny memberikan lima tips untuk para pengguna platform Google. Tips pertama adalah pengguna dituntut untuk lebih cerdas dalam berinternet, termasuk mempertimbangkan lagi apa yang akan diunggah ke media sosial sehingga tak jadi masalah di lain hari.
“Jangan sampai jejak digital berdampak buruk untuk kita, keluarga kita karena dunia digital sama dengan dunia nyata, apa yang kita lakukan akan berdampak,” jelas Danny.
Ia menyarankan agar pengguna tak mengunggah informasi penting seperti nomor KTP, PIN, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon, dan tanda tangan.
Tips kedua adalah waspada. Pengguna harus mewaspadai unggahan yang berbahaya, terutama yang berisi scam. Ketiga, keamanan pengguna harus kuat. Kata kunci pengguna harus kuat dan tak boleh dibagikan ke orang lain.
Danny juga menyarankan agar pengguna internet mengaktifkan verifikasi dua langkah, two-step verification. Dengan begitu aktivitas mencurigakan akan mudah terdeteksi seperti adanya perangkat baru yang masuk.
Tips keempat adakan bijak berinternet. Pengguna diharapkan tak mudah terpancing atau bahkan menyebarkan konten negatif. Terakhir, untuk mencegah jejak digital yang merugikan adalah dengan keberanian. Artinya, pengguna diharapkan berani bertanya pada orang yang lebih paham atau mencari sumber literasi lain untuk memastikan kebenarannya.