Djawanews.com – Startup Indonesia PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) ternyata tidak hanya memberikan sentuhan teknologi di bidang pertanian, namun juga pertambakan udang. Pasalnya, startup Yogyakarta itu sedang mengembangkan intensifikasi pertanian kolam ikan berteknologi tinggi.
Startup ini menjanjikan kemampuan tebar 4-5 kali lipat dan mampu mencapai produksi 10 kali lipat jika dibanding dengan budidaya tambak udang secara konvensional. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rico Wisnu Wibisono, CEO FisTx,
“Kami mulai dari kolam yang dapat di-knockdown berbentuk lingkaran dengan pemasangan mirip Lego sehingga proses pemasangan hanya membutuhkan 1-3 hari tergantung diameter kolam 10-20 meter,” kata Rico Wisnu Wibisono yang dikutip Djawanews dari Tempo.
Mereka mengembangkan kolam dengan berbentuk lingkaran dan bisa dibongkar pasang. Menurutnya, bentuk ini dipilih karena punya kelebihan, yakni pencampuran oksigen dan sebaran pakan bisa lebih baik.
Mereka juga mengembangkan teknik yang disebut mushroom shrimp toilet. Kolam rancangan FisTx dinilai mampu menjaga kualitas air yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan udang.
“Teknik self cleaning bisa menggantikan fungsi petani atau petugas yang harus turun ke kolam sehingga meminimalkan penularan penyakit dari luar kolam,” jelas Rico.
Penyakit udang memang sangat mudah menular dan mematikan, terutama di kolam-kolam budidaya. Penyakit bisa menular melalui aerosol yang tertiup angin dari kincir air di kolam, menempel pada penambak, dan saat penambak berpindah kolam, penyakit itu bisa tersebar ke mana-mana. Penyakit ini disebut masih jadi masalah besar dalam budidaya udang, yang efeknya bisa mematikan seluruh udang tambak.
FisTx tidak hanya berhasil merekayasa kolam, mereka juga sedang mengembangkan Aquagram, alat cek air yang terkoneksi ke aplikasi FisTx. Aplikasi ini akan memuat data kualitas air dan pertumbuhan udang, perlakukan aplikasi tambak atau kolam, dan kegiatan harian lain.
Tak hanya itu, aplikasi buatan startup Yogyakarta ini bisa digunakan sebagai laporan ke asuransi, bank, atau pemodal sebagai penjamin sekaligus safety produk perikanan yang dihasilkan.