Djawanews.com – Sejarah islam kembali terukir. Pasalnya, tak hanya NASA saja yang berambisi melakukan jelajah planet Mars, namun juga negara muslim Uni Emirat Arab. Tak sampai situ, dalam peluncurannya, seorang wanita berhijab akan memimpin misi luar angkasa tersebut.
Misi peluncuran UEA akan dipimpin oleh Sarah al-Amiri, wanita cantik yang juga menjabat sebagai menteri yang setara dengan Kementrian Riset dan Teknologi di Uni Emirat Arab. Ia akan memimpin tim ilmuan yang tergabung dalam misi Hope.
Uni Emirat Arab memang berambisi menembus batas sains dan teknologi di area jazirah Arab di periode lima tahun terakhir.
“Kami adalah negara yang terlambat berkompetisi menurut sudut pandang global,” jelas al-Amiri kepada jurnal saintifik Nature awal bulan ini, seperti dikutip DW. “Wajar jika orang menganggap kami gila,” tambahnya lagi.
Wanita Berhijab Pimpin Unit Sains Arab Saudi
Al-Amiri sendiri memulai karirnya sebagai teknisi komputer yang berpindah ke bidang teknologi luar angkasa di Emirates Institution for Advanced Science and Technology. Di tempat itu Al-Amiri mulai berkutat dengan satelit pertama UEA.
Di sebuah acara TEDxTalk di Dubai pada tahun 2017, Al-Amiri sempat membagikan pengalaman hidupnya. Cita-citanya saat ini terbentuk saat ia melihat gambar Galaksi Andromeda saat berumur 12 tahun. Sejak saat itu ia semangat belajar di bidang luar angkasa tumbuh.
Saat dewasa karir pekerjaannya di bidang sains dan teknologi semakin melejit. Ia bahkan terpilih sebagai pemimpin Konsul Ilmu Pengetahuan Emirat pada tahun 2016. Setahun kemudian ia diminta menjadi pemimpin riset sains mutakhir.
Di usianya yang ke-33 tahun ini, ia menjabat sebagai wakil manajer proyek dan kepala sains dari misi penjelajahan Mars UEA. Proyek peluncuran ini dinamai Amal, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Harapan”.
“Misi ini dinamai ‘harapan’ karena kami ingin berkontribusi pada bagaimana kita semua memahami planet ini,” kata dia. “Kami melampaui kekacauan yang saat ini menyelimuti wilayah kami dan memberi kontribusi positif pada ilmu pengetahuan.”
Terpilihnya wanita berhijab ini sebagai pemipin di misi peluncuran ruang angasa UEA tidak hanya gebarakan Arab di bidang sains, namun juga menembus batas norma sosial. Berdasarkan jurnal Nature, Arab mempekerjakan teknisi perempuan sebanyak 34% dari total personil misi Mars Uni Emirat Arab, serta 80% dari total tim sains di negara islam tersebut.