Djawanews.com – Spesies bakteri baru ditemukan oleh peneliti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ambarwati. Ia menemukan bakteri tersebut di lereng Gunung Lawu yang kemudian dinamakan dengan Streptomyces Cemorosewuensis sp.
Dari hasil penelitian diperoleh fakta bahwa mikroorganisme ini mampu mengeluarkan zat yang menghambat pertumbuhan bakteri yang telah mengalami multidrug resistant. Di sisi lain, saat ini banyak juga negara yang salah menggunakan obat antibiotik sehingga bakteri mampu bertahan dari obat antibiotik.
“Banyak bakteri yang menjadi kebal terhadap obat atau yang dikenal sebagai multidrug resistance,” kata Ambarwati yang dikutip Djawanews dari Tempo, Senin (24/02/2020).
Penemuan Spesies Bakteri Baru Bakal Jadi Penemuan Penting
Bakteri Streptomyces ini sendiri diketahui hidup di sekitar akar tanaman rumput teki. Ambarwati menemukannya di kawasan Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur. Tidak hanya mampu menjadi bahan baku utama dalam industri antibiotik di dunia, bakteri ini dikatakan mahasiswi program doktoral di Universitas Gadjah Mada itu memiliki karakter khusus.
“Sedangkan bakteri asal Cemoro Sewu ini memiliki karakter khusus sehingga memenuhi syarat untuk menjadi spesies baru,” ujar Ambarwati.
Dengan ditemukannya spesies bakteri baru ini, Ambarwati menilai bahwa bakteri tersebut akan menjadi salah satu mikroorganisme penting di dunia kedokteran. Karena Streptomyces cemorosewuensis sp mampu jadi jalan keluar untuk mengatasi kesalahan penggunaan antibiotik yang terjadi di berbagai negara.
Sebagai informasi, tempat ditemukan spesies bakteri baru ini memang terkenal dengan tempat wisata di Jawa Timur. Berbagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, mulai dari wisata danau, wisata kebun teh, dan sederet wisata lainnya. Ditemukan spesies bakteri baru ini di kawasan Gunung Lawu jadi bukti bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati.