Djawanews.com – Setelah dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat ventilator portabel, kini giliran dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) yang unjuk gigi. Mereka diketahui sedang mengembangkan ventilator untuk pasien Covid-19.
Kebutuhan Ventilator Tinggi
Tidak hanya sendiri, tim dosen UGM bekerja sama dengan Toyota, industri lokal di Yogyakarta, rekan sejawat dokter UGM, dan Rumah Sakit Sardjito. Dilansir Djawanews dari situs resmi UGM, inovasi ini didasarkan pada kebutuhan ventilator yang saat ini terbatas.
“Seperti yg kita ketahui bersama, kebutuhan ventilator sangat mendesak dengan semakin banyak penderita covid. Dalam proses pembuatannya, di tim kami juga terlibat teman-teman dokter,” kata Dr. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed. E. yang dikutip Djawanews dari situs resmi UGM,Kamis (9/4).
Tim Dosen UGM sempat menceritakan bagaimana proses pembuatan ventilator. Menurut Dr. Adhika, ia dan rekannya yang lain terus berupaya menyempurnakan ventilator portabel yang praktis dan mudah digunakan dengan biaya pembuatan terjangkau. Selain itu ventilator juga harus sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
“Tantangan utama adalah bagaimana agar alat yang kami desain dan buat menjadi aman untuk pasien dan memenuhi kebutuhan pasien dan tenaga medis. Di situlah integrasi tim teknis dengan tim medis menjadi krusial. Jangan sampai alat yang kita buat ternyata tidak bermanfaat atau malah berbahaya untuk dipakai,” ujarnya.
Ia juga optimis pengembangan ventilator yang mereka kerjakan dapat diaplikasikan dengan baik dan diproduksi lebih banyak untuk layanan kesehatan masyarakat.
Nantinya, Tim Dosen UGM akan membuat tiga jenis ventilator, yakni versi fully featured ventilator (high end), versi low cost, dan versi ambu bag conversion. Target pembuatan paling lambat dua minggu. Jika telah dikonfigurasi, prototype ventilator sudah bisa digunakan.