Djawanews.com – Bocornya data pengguna Tokopedia pada bulan Mei 2020 ternyata basih berbuntut. Kini data tersebut disebar dan bisa diunduh secara bebas lewat sebuah grup Facebook.
Hal itu bermula saat salah satu anggota grup Facebook yang terkait dengan keamanan siber membagikan link yang terhubung pada pengunduhan 91 juta data Tokopedia. Data yang bocor berupa informasi alamat email, nama lengkap, dan nomor ponsel para pengguna.
Menanggapi hal ini, pihak Tokopedia memberi informasi bahwa password pengguna telah dilindungi dengan sistem enkripsi. Jadi, pihak lain akan sulit membuka akun meski informasinya bocor.
Tokopedia juga sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Ia meminta kepada masyarakat yang mendapatkan data tersebut secara ilegal untuk segera menghapusnya.
“Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum,” kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak yang dikutip Djawanews dari Kompas.
Menanggapi hal ini, pakar keamanan siber Pratama Persadha menilai Tokopedia harus bertanggung jawab karena data yang seharusnya mereka kelola bocor. Ia juga menyampaikan, pengguna yang mendapat data pengguna Tokopedia juga tidak akan mudah dibobol.
“Dikarenakan file ini disimpan di server Amerika sehingga harus menggunakan VPN dengan IP Amerika. Raidforums memiliki mata uang tersendiri, dan semua member yang mendaftar terlebih dahulu bisa menggunakannya,” kata Pratama.
Sejak data pengguna Tokopedia bocor, banyak pakar teknologi yang menyarankan kepada pengguna market place itu untuk rajin mengganti password akun Tokopedia. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat sistem keamanan akun.