Djawanews.com – Seorang akademisi Inggris telah melatih lebah penjaga untuk mencium bahan peledak, narkoba, dan ranjau darat. Lebah madu akan siap untuk peran baru mereka yang bisa menyelamatkan nyawa dalam waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, dan juga sedang dilatih untuk menemukan bahan berbahaya seperti pestisida dan logam radioaktif.
Sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh NATO, Ross Gillanders, seorang peneliti di Universitas St Andrews, melepaskan lebah di dekat potensi medan ranjau untuk mencari bahan peledak dari jarak beberapa kilometer. Dengan menggunakan proses yang dikenal sebagai 'asosiasi Pavlovian' antara bau bahan peledak dan air gula, lebah dilatih untuk berpikir bahwa aroma tersebut adalah nektar. Setelah dilepaskan, lebah tersebut akan mendarat di tempat di mana bom berada.
"Saat ini kami tahu mereka dapat mendeteksi ranjau darat dari jarak sekitar 100 meter, tetapi seharusnya dapat mencapai kilometer. Hal itu harus terjadi segera setelah mereka dilatih dan dilepaskan," kata Dr Gillanders kepada The Times.
"Mereka terbiasa dengan aroma tersebut sehingga mereka menyadari setelah beberapa hari bahwa mereka telah dibodohi. Setiap beberapa hari Anda harus melatih ulang mereka, tetapi semoga pada saat itu mereka telah menemukan bahan peledak," kata Dr Gillanders.
- Tidak Akan Ada Dukungan dari Turki untuk Swedia Jadi Anggota NATO Selama Masih Izinkan Pembakaran Al-Qur'an
- Tegas! Erdogan ke Swedia: Jika Tak Hormati Islam, Tak Ada Dukungan dari Turki untuk Gabung ke NATO
- Ledakan Rudal Tewaskan 2 Orang di Polandia, Joe Biden Adakan Pertemuan Darurat di Sela-sela G20 Bali
Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi ketika bekerja dengan lebah dan selama satu percobaan, Gillanders bahkan digigit 20 kali di pergelangan kaki.
Dr Gillanders juga bekerja dalam tim dengan seorang ilmuwan yang menggunakan lebah untuk memetakan area Chernobyl setelah bencana nuklir.
Peneliti di Universitas Cologne pada tahun 2015 mengklaim bahwa lebah pada akhirnya dapat menggantikan anjing dalam mendeteksi narkoba di bandara. Lebah dianggap sama bagusnya dengan anjing pelacak tetapi lebih murah dan lebih mudah untuk diberi makan daripada anjing pelacak yang saat ini digunakan.
Dalam satu proyek di Amerika Serikat, lebah digunakan untuk mendeteksi bahan peledak pada kendaraan di pos pemeriksaan. Lebah menjalani kondisi Pavlovian yang mendorong mereka untuk menjulurkan 'lidah' mereka ketika bahan target tercium.