PLTA Ubrug jadi salah satu PLTA tua yang ada di Indonesia. PLTA ini berada di Sukabumi.
Bagi Anda yang tinggal di wilayah Sukabumi, tentu tidak asing dengan PLTA Ubrug. PLTA ini dibangun saat Belanda masih menjajah Indonesia. Bisa dikatakan, PLTA Ubrug jadi salah satu PLTA tua yang dimiliki Indonesia. Pembangkit listrik ini juga memiliki nilai sejarah karena jadi salah satu peninggalan Belanda di Indonesia.
PLTA Ubrug tak lepas dari Bendungan Kebon Randu Waterkracht De Tjitjatih Tjibadak
Sudah sejak lama tenaga air dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi di Indonesia. Bahkan sudah dimulai sejak Belanda masih berkuasa di Indonesia. Potensi air yang dimiliki Indonesia sangat besar. Hal tersebut ditengarai jadi salah satu alasan mengapa Belanda ikut membangun PLTA untuk memenuhi energi listrik pada masa pemerintahannya.
Dalam Bahasa Belanda, bendungan disebut dengan Dam. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, Belanda banyak membangun bendungan sebagai sumber tenaga. Bendungan dan PLTA yang dibangun Belanda juga tidak sedikit. Di Indonesia, salah satu bendungan yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda adalah Bendungan Kebon Randu Waterkracht Van De Tjitjatih Tjibadak.
Bendungan Kebon Randu berada di Kampung Babakan, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Bendungan ini dibangun sejak tahun 1918 oleh Ir. Ch F Van Haeften. Bendungan tersebut selesai dalam dua tahun, yakni pada tahun 1920.
Fungsi utama dari bendungan Kebon Randu Waterkracht Van De Tjitjatih Tjibadak adalah untuk mengalirkan air ke bak penampungan Ubrug. Air tersebut yang jadi sumber energi PLTA Ubrug. Aliran air di Bendungan Kebon Randu dialirkan ke generator PLTA Ubrug melalui pipa.
PLTA Ubrug sendiri dibangun oleh Belanda sekitar tahun 1923, setelah Bendungan Randu selesai. Lalu kemudian beroprasi pada tahun 1924. Pembangkit Listrik Tenaga Air Ubrug memiliki 3 buah pembangkit dengan kapasitas sebesar 18 megawatt.
Lisrik yang dihasilkan PLTA Ubrug disalurkan ke wilayah Sukabumi dan Sekitarnya. Bahkan listrik PLTA Ubrug dialirkan ke Jakarta, termasuk digunakan untuk mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Priok, Trem, dan operasional Kereta Api. Tegangan pembangkit listrik Ubrug dimulai dari 20 kilovolt, 50 kilovolt, 100 kilovolt hingga 150 kilovolt.
Sampai saat ini, Bendungan Kebon Randu fungsinya masih sama, yakni sebagai bendungan penting yang dimanfaatkan untuk PLTA Ubrug. Namun, Bendungan Kebon Randu sering jadi rujukan para wisatawan untuk memanjakan mata. Hawa sejuk yang ada di sekitar Bendungan jadi salah satu alasan mengapa banyak warga sekitar sering berkunjung ke wilayah ini.