Penerbangan perdana pesawat amfibi canggih “Fabre Hidravyon” yang dikembangkan Henri Fabre pada 28 Maret 1910 menjadi era baru dalam dunia aviasi. Pesawat ini membuktikan penerbangan tak hanya bisa lepas landas atau mendarat di landasan pacu biasa, tetapi juga di atas air. Pesawat amfibi dilengkapi lambung kapal yang melekat pada kaki pesawat, sehingga bisa terapung. Desain ini menjadikan pesawat amfibi kian tumbuh dan dilirik banyak negara. Berbagai pihak mulai membuat dan mengembangkan pesawat amfibinya masing-masing, mulai dari kepentingan sipil sampai kepentingan militer.
Berikut pesawat amfibi canggih yang melegenda dan terkenal dalam sejarah.
The Kawanishi H8K (Jepang)
Sebuah pesawat amfibi canggih Kawanishi H8K milik AL Jepang yang kerap disebut Landak Terbang oleh para pilot Sekutu. Kawanishi H8K merupakan pesawat amfibi tercepat buatan Jepang yang memiliki persenjataan lengkap. Pesawat ini digunakan Jepang saat Perang Dunia II. Karena kecepatannya, beberapa pilot Sekutu menganggap pesawat ini sulit ditembak jatuh dalam duel udara. Meskipun H8K dirancang sebagai pesawat patroli maritim jarak jauh, praktiknya H8K digunakan sebagai pesawat pengebom pada masa perang.
Spruse Goose (Amerika Serikat)
Pesawat amfibi canggih ini terbuat dari kayu. Pesawat kayu itu memiliki rentang sayap yang hampir sama dengan panjang lapangan sepak bola yakni lebar sayap 97 meter dan panjang 66 meter dengan menggunakan delapan mesin berbaling-baling raksasa. Kapasitas awal dari rancangan pesawat ini didesain untuk membawa lebih dari 700 orang. Spruce Goose akhirnya berpindah-pindah kepemilikan. Hingga akhirnya sejak 1993, desain pesawat itu ditampilkan di sebuah Museum di McMinnville, Oregon, Amerika Serikat.
Kunlong AG600 (China)
Pesawat amfibi canggih yang diklaim terbesar di dunia yaitu Kunlong AG600 diproduksi perusahaan industri penerbangan China (AVIC). Pesawat yang memiliki daya jelajah hingga 4.500 kilometer. Pesawat AG600 dapat didesain untuk dapat digunakan dalam upaya penyelamatan di laut, sekaligus untuk menghadapi kebakaran hutan. Perancang utama AG600, Huang Lingcai, mengatakan, pesawat amfibi terbesar di dunia itu dapat melakukan perjalanan pulang pergi tanpa mengisi bahan bakar dari pulau paling selatan di provinsi Hainan ke James Shoal. Pesawat AG600 tersebut memiliki lebar sayap 38,8 meter, dengan didukung empat mesin pendorong. Pesawat mampu mengangkut hingga 50 orang dan dapat berada di udara selama 12 jam.