Djawanews.com – Mewabahnya virus corona COVID-19 di berbagai negara benar-benar menjadi bencana global, bahkan mendapat perhatian secara serius dari semua kalangan termasuk WHO. Upaya mencari antivirus corona sedang dilakukan. Saat ini masyarakat hanya bisa mewaspadai virus corona dengan membatasi aktivitas mereka. Beberapa perusahaan teknologi bahkan mengeluarkan kebijakan agar karyawan bekerja dari rumah untuk mengurangi risiko penularan corona.
Ada tiga perusahaan yang membolehkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Djawanews telah rangkumkan untuk Anda.
Perusahaan Teknologi yang Membolehkan karyawan Kerja dari Rumah
1. Google
Perusahaan ini ternyata mengeluarkan kebijakan dengan memerintahkan karyawan untuk bekerja dari rumah. Dikutip Djawanews dari The Guardian, Kamis (5/3/2020), kantor Google Eropa di Silicon Docks, Irlandia, sepi dari pekerja setelah 8.000 karyawannya diminta untuk bekerja dari rumah.
Perintah ini dikeluarkan pada 2 Maret 2020 lalu setelah salah satu karyawannya memiliki gejala flu. Meski belum pasti apakah itu gejala virus korona atau bukan, namun perusahaan mengambil langkah aman untuk membatasi penyebaran virus dengan memerintahkan karyawan bekerja dari rumah.
2. Twitter
Hal serupa juga dilakukan oleh Twitter. Perusahaan media sosial itu mengimbau 5.000 staf globalnya untuk bekerja dari rumah mulai 3 Maret 2020. Bahkan kantor pusatnya yang berada di San Francisco, Amerika Serikat, juga sepi. Begitu pula kantor cabang yang ada di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan.
“Kami mendorong semua karyawan secara global untuk bekerja dari rumah jika mereka mampu,” kata Twitter.
3. Microsoft
Perusahaan perangkat lunak ini mengimbau kepada karyawannya yang berbasis di Seattle atau San Francisco untuk bekerja dari rumah hingga 25 Maret. Dikutip Djawanews dari The Verge, Microsoft sebelumnya membebaskan karyawan untuk bekerja dari rumah hingga 9 Maret sebelum akhirnya diperpanjang.
Microsoft juga mengharuskan karyawan di Korea Selatan untuk bekerja dari rumah. Sedangkan di Singapura karyawan tetap masuk kantor meski mereka diminta untuk bekerja dari rumah.
Tidak hanya perusahaan teknologi saja yang meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah. Beberapa sekolah di negara-negara tertentu juga meliburkan sekolah untuk membatasi aktivitas di luar rumah, salah satunya di Prancis. Sebanyak 120 sekolah meliburkan murid untuk mencegah penyebaran virus corona.