Net neutrality atau netralitas net juga disebut netralitas jaringan, netralitas internet, atau kesetaraan net adalah asas yang menyatakan bahwa penyedia layanan internet dan pemerintah harus memperlakukan semua data di Internet tanpa diskriminasi berdasarkan pengguna, isi, situs, platform, aplikasi, jenis peralatan yang dipasang atau mode komunikasi.
Secara garis besar, prinsip tersebut mengacu pada keadilan dan kebebasan netizen mengakses semua layanan yang tersedia di internet dengan perlakuan sama. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu net neutrality.
Apa itu net neutrality dan bagaimana awal mulanya?
Istilah Net neutrality atau netralitas net diciptakan oleh profesor hukum media Universitas Columbia Tim Wu pada tahun 2003. Prinsip yang menentukan bahwa penyedia layanan internet (ISP) harus memberikan hak yang setara pada semua konsumen terkait konten yang legal, terlepas dari sumbernya.
Ini berarti konten dari semua penyedia konten bisa diakses dengan kecepatan dan kualitas transmisi yang sama.
Menurut penelitian, beberapa kebijakan dapat membantu mencapai berbagai tujuan politik dan ekonomi yang diinginkan oleh apa itu net neutrality. Penyedia jasa internet (ISP) seperti Telkom, Indosat, Biznet Network, atau XL Axiata harus bersikap adil terhadap semua penyedia konten internet (situs) dan tidak membatasi hak akses pelanggan.
Para penentang netralitas internet menyatakan ini adalah soal keadilan, bahwa sistem sebelumnya membatasi sensor dan memastikan bahwa ISP besar tidak bisa membatasi penyedia konten lainnya.
Mereka yang mendukung netralitas internet menyatakan bahwa nantinya ini akan berdampak pada pembatasan terhadap bisnis, bahwa aturan akan menghambat investasi pada teknologi baru, dan aturan hukum soal netralitas internet sudah ketinggalan zaman.
Perdebatan masifnya terjadi pada 2014 silam. Ketua Federal Communications Commission (FCC) Tom Wheeler berencana memberi otoritas bagi operator di Amerika Serikat (AT&T, Comcast, Verizon) untuk menciptakan sistem “pay-to-play fast lanes”. Sistem ini memungkinkan pengguna membayar lebih untuk mendapat akses prioritas (lebih cepat) ke layanan-layanan tertentu.
Sistem itu memungkinkan pengguna membayar lebih untuk mendapat akses prioritas (lebih cepat) ke layanan-layanan tertentu. Rencana kebijakan itu sontak memicu kontroversi.
Netizen, aktivis, dan sebagian besar politisi bersuara menolak kebijakan yang dianggap diskriminatif pada pengguna internet tertentu dan pada layanan internet tertentu.
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu net neutrality dan bagaimana awal mulanya. Simak juga negara dengan internet tercepat, tembus 195 mbps!