Djawanews.com - Kontroversi WhatsApp dengan kebijakan privasi barunya membuat persaingan aplikasi pesan memanas. Sejumlah analisis menyebut isu itu membuat jumlah pengguna WhatsApp menurun.
Kini, banyak pengguna lama beralih ke aplikasi lain. Beberapa di antaranya adalah Telegram, Signal, dan BiP asal Turki.
Banyaknya pengguna yang beralih menjadi alasan WhatsApp terpaksa menunda penerapan kebijakan baru itu. Padahal semula telah dijadwalkan pada 8 Februari mendatang. Namun kini diundur tiga bulan hingga 15 Mei 2021.
Laporan South China Morning Post (SCMP) menyebutkan WhatsApp tetap berada di 10 besar aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple AppStore. Namun kini tercatat terjadi penurunan signifikan.
Jumlah pengunduh WhatsApp sempat berada di angka 1,9 juta pada perioden 21 Desember 2020 hingga 3 Januari lalu. Namun pada minggu berikutnya pengunduh menurun drastis menjadi 1,4 juta.
Penurunan itu dihitung sekitar 26%, persis setelah WhatsApp mulai menggulirkan pemberitahuan soal kebijakan privasi barunya.
Aplikasi Signal kini telah diunduh 1,5 juta kali dan melonjak hingga 50.000% dalam dua minggu. Sementara pengguna Telegram juga melonjak, di Indonesia lonjakannya hingga 64% untuk periode 4 Januari hingga 17 Januari.
Aplikasi LINE juga mengalami lonjakan unduhan meski sudah cukup populer di Indonesia. Sedangkan aplikasi chat asal Turki, BiP menjadi rising star dan secara tak terduga mendapatkan pengguna baru yang cukup banyak.
Situs pemeringkatan aplikasi, Similiar Web, mencatat BiP berada di urutan ketiga untuk aplikasi Android terbanyak yang diunduh di Indonesia. Persis di bawah FaceApp dan GetContact.
Sedangkan Telegram berada di urutan keempat, persis di bawah BiP. Signal dan WhatsApp masing-masing bertengger di posisi 10 dan 11.
Wahyudi Djafar, Direktur Eksekutif ELSAM yang juga seorang peneliti perlindungan data pribadi, mengatakan bahwa meskipun ada peningkatan unduhan aplikasi perpesanan lain, WhatsApp akan tetap dominan di Indonesia.
“Ini adalah aplikasi perpesanan pribadi yang paling ramah pengguna di Indonesia saat ini," jelasnya kepada SCMP.
Menurut Wahyudi, salah satu dampak positif dari protes kepada WhatsApp adalah masyarakat Indonesia kini jadi lebih terbiasa dengan pentingnya perlindungan data pribadi. Sehingga RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang diusulkan pemerintah kembali difokuskan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.