Djawanews.com – Spotify belum lama ini meluncurkan fitur audiobook untuk pengguna di Amerika Serikat. Fitur ini tersedia tanpa biaya tambahan apa pun bagi bagi pengguna yang berlangganan Premium.
Spotify mengatakan bahwa seluruh paket Premium mereka, mulai dari Individu hingga Keluarga, bisa mendengarkan audiobook selama 15 jam per bulan. Artinya, penggunaan audiobook masih terbatas meski sudah berlangganan Premium.
“Mulai hari ini, Anda akan melihat buku audio yang ditandai sebagai Termasuk dalam Premium yang dapat langsung Anda putar. Lima belas jam seharusnya memberi Anda sekitar dua buku audio rata-rata per bulan,” tulis Spotify dalam rilis mereka.
Jika pengguna sudah mencapai batas waktu mendengarkan audiobook, mereka harus membeli isi ulang audiobook dengan waktu 10 jam. Sayangnya, Spotify tidak menjelaskan biaya tambahan dari pembelian isi ulang ini.
Berbeda dari Britania Raya dan Australia yang sudah mendapatkan fitur ini lebih dahulu, pengguna di Amerika Serikat mendapatkan katalog yang lebih kaya. Pasalnya, audiobook yang mereka hadirkan mencapai 200.000 dari berbagai genre.
Spotify mengaku telah menyurvei lebih dari 1.000 orang di Amerika yang suka mendengarkan audiobook. Mayoritas dari mereka merupakan Generasi Z dan Milenial, pasar dari Spotify sendiri.
Dengan hadirnya audiobook di Amerika, Spotify yakin bahwa mereka bisa memberikan kenyamanan baru bagi para pendengar setianya, khususnya mereka yang suka mendengarkan cerita fiksi lewat audio.
“Kami percaya bahwa menawarkan musik, podcast yang dipersonalisasi, serta audiobook terbaik di satu platform, memberi Anda cara terbaik untuk menikmati lebih dari 100 juta lagu, 5 juta podcast, dan 200.000 buku audio di satu tempat,” jelas Spotify.
Sejauh ini, audiobook Spotify baru hadir di tiga wilayah. Belum diketahui kapan mereka akan memperluas fitur ini hingga ke wilayah Asia dan sekitarnya.