Djawanews.com – Banyak negara dan perusahaan mulai tertarik pada cryptocurrency sebagai alternatif keuangan baru berbasis teknologi blockchain. Pasalnya, uang fiat hari ini terancam inflasi. Para orang tua di AS rupanya memperhatikan perkembangan cryptocurrency. Mereka ingin anak-anak mereka mendapat pendidikan terkait mata uang kripto di sekolah-sekolah.
Menurut studi terbaru dari platform pendidikan study.com, sekitar 64% para orang tua di Amerika Serikat berpikir bahwa cryptocurrency dan teknologi blockchain harus diintegrasikan ke dalam pendidikan anak-anak mereka.
Study.com telah mensurvei 884 orang tua di Amerika Serikat dan 210 perguruan tinggi. Individu yang disurvei telah diuji untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan tentang crypto, teknologi blockchain, non-fungible token (NFT), dan metaverse.
Studi tersebut melaporkan bahwa 64% dan 67% dari kedua kelompok setuju dengan pendidikan kripto. Selain itu, 68% dari survei orang tua mengatakan mereka berinvestasi dalam kripto, sementara 39% memiliki investasi perkembangan teknologi blockchain. Sementara 40% dari responden setuju bahwa NFT dan metaverse harus ditambahkan ke kurikulum pendidikan.
Ketika para orang tua ditanya kapan pendidikan kripto sebaiknya dimulai, sekitar 24% responden setuju diajarkan di tingkat SMA, 20% di bangku kuliah, dan 19% di tingkat pasca sarjana.
Jawaban berbeda dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Sebanyak 33% dari mereka setuju pendidikan kripto diajarkan di pasca sarjana, 20% di tingkat sarjana, 24% di SMA.
Kedua generasi berbeda, baik kalangan mahasiswa maupun para orang tua sepakat bahwa pendidikan terkait blockchain, cryptocurrency, dan metaverse itu penting “untuk mempelajari ekonomi masa depan kita.”
Studi yang dilakukan oleh Study.com menekankan pentingnya pendidikan terkait cryptocurrency, blockchain dan metaverse. Sebagai informasi tambahan, Study.com adalah “platform pembelajaran yang menjadikan pendidikan kualitas tinggi dapat diakses oleh semua orang.”