Musim Kemarau hingga Penebangan Hutan Penyebab PLTA Renun Terancam Tutup.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Renun di Desa Silalahi, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara ini terancam tutup. Penyebabnya yakni berkurangnya debit air akibat penebangan hutan di hulu Sungai Renun.
PLTA Renun yang berkapasitas 2×41 megawatt ini dulunya dibangun atas dana pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai 26,6 miliar yen.
Penebangan Hutan Penyebab PLTA Renun Terancam Tutup?
Namun sangat disayangkan, proyek PLTA senilai 26,6 miliar yen tersebut terancam tutup. Hal ini disebabkan karena debit air di proyek PLTA Renun ini makin berkurang.
Seperti yang dilansir dari beritasumut.com, debit air di sungai renun yang berkurang terjadi lantaran, masih ada oknum-oknum yang tidak bertangungjawab melakukan penebangan hutan terutama di Lae Pondom. Alhasil, jika kemarau PLTA Renun ini kekurangan air, sedangkan musim hujan waduknya diserang lumpur.
Hal tersebut dibuktikan dengan bukit-bukit di sekitar bangunan PLTA Renun tidak banyak lagi terdapat pohon besar. Jajaran pohon pinus dan padang rumput yang lapang justru malah mendominasi, bahkan di beberapa tempat tampak gundul.
Beberapa titik di jalan menuju Silalahi lonsor, ini menandakan bahwa tidak adanya penahan aliran air saat musim hujan datang.
PLTA Reun merupakan salah satu proyek PLTA di Dairi yang hingga saat ini tidak menguntungkan. Padahal biaya yang digelontorkan untuk membangun PLTA ini mencapai triliunan rupiah.
PLTA Renun sendiri dibangun di tepi Danau Toba. Sumber air penggerak turbin PLTA ini berasal dari Sungai Renun yang wilayah tangkapan airnya berasal dari bukit-bukit di atas Danau Toba. Untuk menggerakkan turbin dan air, sungai Renun dialirkan ke instalasi pemutar turbin melalui terowongan yang mmenembus bukit.
Santer diisukan bakal tutup karena penebangan hutan. Manajer Unit PLTA Renun P Sianturi mengatakan kekeringan air di 11 anak sungai ini karena faktor kemarau dan bukan penebangan hutan di pegunungan Lae Pondom dan di wilayah tangkapan air PLTA Renun.
Menurutnya, sampai saat ini, kedua turbin pembangkit berjalan normal dan tiadak ada kendala.
Perlu diketahui bahwa PLTA merupakan energy terbarukan yang ramah lingkungan. Beberapa manfaat plta bagi manusia.
- Bendungan yang digunakan PLTA biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atai sebagai cadangan air dan pariwisata.
- Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingungan.
- Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca.
Mengingat PLTA memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, sudah saatnya mari kita bersama-sama mendukung energy terbarukan PLTA yang ramah lingkungan untuk bumi kita yang bersih dan hijau.