Djawanews.com – Menurut laporan terbaru Microsoft, Rusia mendominasi aksi peretasan yang disponsori negara. Selama setahun terakhir, hacker bayaran Rusia merepresentasikan 58 persen aksi peretasan yang disponsori negara.
Catatan ini menandai peningkatan dominasi aktivitas hacker bayaran Rusia yang pada tahun lalu merepresentasikan 52 persen peretasan yang disponsori negara. Laporan tahunan Digital Defense Report dari Microsoft juga menemukan bahwa tingkat keberhasilan hacker Rusia meningkat dari 21 persen menjadi 32 persen.
Di bawah Rusia, Korea Utara menjadi negara dengan aktivitas hacker bayaran tertinggi dalam setahun terakhir. Negara tersebut merepresentasikan 23 persen aktivitas peretasan yang disponsori negara.
Meski demikian, hacker bayaran Korea Utara memiliki tingkat kegagalan yang tinggi di mana 94 persen upaya peretasan mereka — yang biasanya menargetkan individu melalui jebakan email — tidak berhasil.
China menjadi negara dengan tingkat keberhasilan peretasan paling tinggi, menurut Microsoft. Hacker bayaran Negeri Tirai Bambu tersebut punya tingkat keberhasilan meretas target hingga 44 persen dalam setahun terakhir.
Di sisi lain, hacker bayaran China mengalami penurunan pangsa peretasan. Pada tahun lalu, peretasan yang disponsori negara tersebut merepresentasikan 12 persen dari seluruh peretasan yang disponsori negara. Tahun ini, hacker China hanya berada di posisi keempat dengan catatan 8 persen — sedikit di bawah Iran dengan cakupan 11 persen.
Secara keseluruhan, peretasan yang disponsori negara memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi sekitar 1-20 persen. Negera-negara tersebut merupakan negara yang memiliki hacker bayaran paling aktif di dunia.
Ingin tahu informasi mengenai teknologi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.