Djawanews.com – Belum lama ini China menjadi sorotan lantaran mereka berhasil menyalakan matahari buatan. Di tengah pujian yang ditujukan mereka, matahari buatan Korea Selatan ternyata berhasil mengalahkan milik China.
Ilmuwan Korea Selatan juga berhasil mencetak rekor dengan menyalakan matahari buatan dengan suhu 100 juta derajat Celcius selama 20 detik. Fusi nuklir Korsel dinamai dengan Korea Superconducting Tokamak Advance Research (KSTAR).
Dilansir dari Science Alert, KSTAR memanfaatkan medan magnet untuk menghasilkan sekaligus menstabilkan plasma ultra-panas. Dari situ lalu muncul daya fusi nuklir yang berpotensi mampu menghasilkan energi tak terbatas.
Matahari artifisial Korea Selatan juga bisa menyala lebih lama dibanding buatan Tiongkok. Sebelumnya Matahari buatan hanya mampu bersinar tak lebih dari 10 detik.
“Teknologi yang dibutuhkan untuk plasma 100 juta derajat Celcius adalah kunci realisasi energi fusi,” ujar fisikawan nuklir dan direktur KSTAR Si-Woon Yoon, Selasa (29/12).
Kehadiran KSTAR ini diharapkan mampu jadi sumber alternatif bahan bakar fosil yang saat ini mendominasi. KSTAR sendiri pertama kali berhasil menembus 100 juta derajat Celcius di tahun 2018. Satu tahun setelahnya, suhu fusi nuklir berhasil nyala selama 8 detik.
Di tahun 2025, para ilmuwan menargetkan mampu mencapai angka 100 juta derajat Celcius dengan durasi 300 detik.
Untuk mendapatkan informasi terkait matahari buatan dan berita teknologi lainnya, kunjungi situs Warta Harian Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.