Djawanews.com – Beberapa universitas dalam negeri mulai menciptakan inovasi demi menangani Covid-19. Seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berhasil membuat Robot RAISA. Kali ini inovasi datang dari dosen dan mahasiswa Telkom University yang berhasil menciptakan robot pembasmi kuman.
Robot ini dimaksudkan sebagai pengganti penyemprotan disinfektan dengan mengandalkan sinar ultraviolet tipe C atau UVC.
Robot yang dinamakan dengan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) mampu membunuh kuman dan virus, terutama virus corona penyebab Covid-19. AUMR dilengkapi dengan enam buah lampu terpasang di badan robot.
Cara Kerja Robot Pembasmi Kuman AUMR
Risnanda Satriatama selaku manajer riset dan pengembangan robot AUMR sempat menjelaskan bagaimana cara kerja robot buatan timnya. Kepada BBC News ia mengatakan bahwa lampu UVC yang diusung memiliki panjang gelombang antara 200 hingga 280 nanometer.
Dengan panjang gelombang tersebut, sinar mampu membunuh atau setidaknya mengurangi kemampuan DNA atau RNA dari si virus. Dengan begitu virus tidak akan mereplikasi lagi dan tidak mampu menginveksi manusia.
Sinar UVC yang dipersenjatakan pada robot diyakini lebih ramah lingkungan dibanding disinfektan yang selama ini digunakan di Indonesia. Yang jelas, sinara UVC tidak meninggalkan bekas bahan kimia setelah digunakan. Meski begutu, UVC dapat menimbulkan kerusakan pada kulit dan mata jika digunakan secara sembarangan oleh manusia.
Cara Mengendalikan Robot AUMR
Pengoperasiannya AUMR ternyata canggih karena dikendalikan dengan pengendali jarak jauh, baik secara otomatis maupun manual.
Saat beroperasi, AUMR akan menyapu lantai ruangan dengan sinar UVC dalam jangkauan 1-2 meter selama 10 hingga 20 menit. Pertimbangan waktu ini diambil berdasarkan hasil pengujian laboratorium Bioteknologi LIPI pada virus SARS-Cov1 atau virus yang satu keluarga Covid-19.
Proses Pengerjaan AUMR
Robot AUMR diciptakan mulai akhir Maret. Dari awal proses riset hingga prototipe pertama, pengerjaannya butuh waktu tiga minggu. Dalam pengerjaannya juga melibatkan banyak pihak, termasuk LIPI sebagai pihak yang melakukan pengujian pembunuhan virus menggunakan UVC.
Dari pihak Telkom University, pencipta melibatkan dua orang dosen Teknik Elektro, Angga Rusdinar dan Irwan Purnama. Keduanya sekaligus menjadi innovator Robot AUMR ini. sedangkan dalam proses riset dan pengembangannya melibatkan beberapa mahasiswa Teknik Elektro.
Dengan komponen yang diambil dari dalam negeri, AUMR ditenagai baterai accu yang bertahan selama empat hingga enam jam.
Dalam pengembangannya, robot pembasmi kuman ini menghabiskan dana sebesar Rp250 juta. Rencananya AUMR akan dijual dengan harga kisaran Rp80juta hingga 100 juta. Produksinya akan dikelola oleh mahasiswa yang telah mendirikan perusahaan start up teknologi.