Djawanews.com – Vice President Privasi & Keamanan Iklan Google, Scott Spencer mengungkapkan pihaknya telah memblokir atau menghapus sekitar 3,1 miliar iklan karena melanggar kebijakan perusahaan.
Tak hanya itu, raksasa teknologi ini juga membatasi 6,4 miliar iklan lainnya.
“Ketika mengambil keputusan terkait iklan apa yang boleh ditayangkan dan dimonetisasi di Google, hal pertama yang selalu kami pastikan adalah keamanan pengalaman pengguna,” jelas Scott.
“Ribuan Googler bekerja sepanjang waktu untuk memberikan pengalaman yang aman bagi pengguna, kreator, distributor konten, dan pengiklan. Kami telah memperbarui lebih dari 40 kebijakan bagi pengiklan dan distributor konten. Selain itu, kami memblokir atau menghapus sekitar 3,1 miliar iklan karena melanggar kebijakan serta membatasi 6,4 miliar iklan lainnya,” tegas Scott.
Lebih lanjut ia menjelaskan, wabah pandemi Covid-19, serta pemilu di berbagai negara merupakan dua peristiwa yang paling banyak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebar iklan yang menyalahi aturan Google.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.