Djawanews.com – Dengan klaim kesehatan "sensasionalis" atau berlebihan atau video berkualitas rendah di umpan beritanya, Facebook telah mengurangi distribusi konten tertentu termasuk clickbait. Hal itu disampaikan melalui sebuah postingan baru-baru ini.
Mereka menguraikan pedoman kontennya saat platform media sosial itu menghadapi peningkatan pengawasan atas cara menampilkan konten kepada para penggunanya.
Dalam sebuah posting blog, Facebook mengatakan telah berusaha untuk memberikan kejelasan tentang konten yang diturunkan peringkatnya di umpan berita. Facebook menyatakan sebagian penurunan peringkat itu didasarkan pada umpan balik dari pengguna.
Postingan itu muncul setelah Wall Street Journal melaporkan pekan lalu bahwa upaya untuk mengubah algoritme konten untuk meningkatkan "interaksi sosial yang bermakna" berakhir dengan munculnya postingan dengan kemarahan atau sensasionalisme.
Facebook mengatakan juga menurunkan konten dari penerbit berita yang dinilai pengguna sebagai tidak tepercaya dalam survei dan konten yang diposting oleh halaman atau akun yang berulang kali dan melanggar aturannya.
Diharapkan lewat cara ini posting di Facebook menjadi tidak berlebihan, dan berisi informasi yang salah yang biasanya dilakukan oleh influencer ternama, termasuk figur publik. Facebook ingin menciptakan lingkungan media sosialnya terlihat adil dan fair bagi siapa saja.